Program Kartu Prakerja Segera Dibuka Kembali pada Semester I-2024
JAKARTA - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan program Kartu Prakerja akan kembali dibuka pada Semester I tahun 2024.
"Pasti, (Kartu Prakerja dibuka Semester I-2024) coming soon tunggu aja," ujarnya usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan OJK, Jumat 2 Februari 2024.
Untuk detailnya, Denni belum bisa memastikan kapan dibukanya atau tanggal program Kartu Prakerja dimulai. Adapun, untuk informasi Kartu Prakerja lebih lanjut akan disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Nanti akan diumukan pak Menko Perekonomian ya," imbuhnya.
Lantaran hingga saat ini, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja sedang menunggu hasil rapat Komite Cipta Kerja dan beberapa lembaga pelatihan terkait pembukaan program Kartu Prakerja tahun ini.
"Karena menunggu rapat komite Cipta Kerja juga dan beberapa lembaga pelatihan. Sekarang juga dalam proses untuk di access supaya lebih banyak pilihan kepada para peserta Kartu Prakerja," ujarnya.
Adapun Denni menegaskan tidak ada perubahan jumlah insentif yang diterima peserta Kartu Prakerja untuk tahun ini atau sama dengan tahun 2023. Besaran insentif yang akan didapatkan sebesar Rp4,2 juta per individu.
Baca juga:
Total tersebut terbagi menjadi biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif dana yang diberikan setelah pelatihan senilai Rp600 ribu yang diberikan sebanyak satu kali, serta insentif survei senilai Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.
Sebelumnya, Pemerintah telah menargetkan sebanyak 1,2 juta peserta dalam program Kartu Prakerja tahun 2024. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan angka tersebut untuk menggenapi target 19 juta peserta pelatihan yang di-cover Prakerja sejak diluncurkan.
Airlangga juga memastikan pada tahun politik saat ini tidak akan berpengaruh terhadap target dan realisasi program Kartu Prakerja.
"Target (tahun 2024) itu sekitar 1,2 juta yang dilatih. Pelatihan itu tidak tergantung tahun politik. Sekarang sudah 17 juta, jadi tambahannya sekitar 1,2 juta," ujar Airlangga di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa 23 Januari.