CEO Snapchat Jadi Satu-satunya Orang yang Menyebutkan Jumlah Kasus Eksploitasi Seksual Anak di Platformnya

JAKARTA - Salah satu pendiri dan CEO Snapchat, Evan Spiegel, baru saja mengumumkan bahwa layanan online Snapchat kini sudah digunakan oleh lebih dari 800 juta pengguna di seluruh dunia.
Snap Inc. merupakan satu dari banyak perusahaan yang selalu mementingkan keselamatan anak-anak dan remaja di platformnya. Maka dari itu, pada 2022 Snapchat meluncurkan fitur Family Center.
Namun, selama sidang Komite Kehakiman Senat tentang keselamatan anak-anak, Spiegel mengungkapkan bahwa terdapat 20 juta remaja menggunakan Snapchat di Amerika Serikat dan sekitar 200.000 orang tua menggunakan kontrol pengawasan Family Center.
Dia juga mengatakan, hanya ada sekitar 400.000 akun remaja yang telah ditautkan ke akun orang tua melalui Family Center. Kesaksian Spiegel menandai pertama kalinya Snap berbagi metrik dunia nyata mengenai penggunaan kontrol orangtua Snapchat.
"Saya ingin mengakui para penyintas bahaya online dan keluarga-keluarga yang ada di sini hari ini yang telah menderita kehilangan orang yang dicintai. Saya ingin menjadi jelas bahwa kami memahami tanggung jawab kami untuk membantu menjaga keamanan komunitas kami," kata Spiegel dalam surat terbukanya di situs resmi perusahaan.
Baca juga:
- Senator AS Minta Tindakan Cepat Terhadap Ancaman Eksploitasi Seksual Anak di Media Sosial
- CEO ByteDance Ingatkan Agar Tak Cepat Puas Diri dan Kejar Kemajuan Teknologi AI
- CEO Meta, Mark Zuckerberg, Minta Maaf kepada Keluarga Korban Dampak Media Sosial pada Anak-anak
- AS Tambahkan Lebih dari Dua Belas Perusahaan China ke Daftar yang Dituduh Bekerja dengan Pihak Militer
Spiegel juga mengaku bahwa pada tahun lalu, mereka sudah membuat 690.000 laporan ke Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi, yang mengarah ke lebih dari 1.000 penangkapan.
"Kami juga menghapus 2,2 juta keping konten terkait narkoba dan memblokir 705.000 akun terkait," jelasnya. Melalui pengakuan ini, Spiegel merupakan satu-satunya CEO dari platform besar yang berbagi angka dalam menanggapi pertanyaan Senator Padilla.