Orasi Kampanye Akbar Anies di Bandung, Surya Paloh Sindir Jokowi
JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyindir Presiden Joko Widodo dalam orasinya saat kampanye akbar capres nomor 1, Anies Baswedan di Bandung, Jawa Barat.
Surya Paloh menegaskan bahwa pendiri bangsa telah memilih gagasan bahwa Indonesia merupakan negara republik dan bukan negara yang berorientasi kepada feodalisme kerajaan maupun negara agamis.
"Kita menganut sistem ketatanegaraan kita, yaitu melahirkan komitmen seluruh lalu lintas aturan perjalanan kehidupan kebangsaan kita adalah tetap berlandaskan model dan sistem demokrasi," ucap Surya Paloh di lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Januari.
Atas dasar itu, Surya Paloh menyebut bahwa tak semestinya demokrasi dicoreng demi melancarkan kepentingan keluarga sendiri. Pernyataan Surya Paloh jelas menyindir Jokowi yang disebut sejumlah pihak tengah membangun politik dinasti usai putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres.
"Demokrasi tidak boleh dirusak oleh siapapun juga, demokrasi mengatur hak-hak pribadi, hak-hak keluarga, dan tentu hakhak publik. Kita tidak boleh mencampuradukkan antara hak pribadi, keluarga, dengan hak-hak publik," tegasnya.
Dalam orasi di lokasi yang sama, Anies Baswedan juga menyebut terdapat penyalahgunaan wewenang hingga pelanggaran etika dalam pelaksanaan pemilu. Meski tak menyebut kasusnya, hal ini merujuk pada pencalonan Gibran sebagai pendamping capres Prabowo Subianto.
Baca juga:
"Beberapa bulan ini kita menyaksikan tata aturan kenegaraan kita jadi bermasalah, etika bernegara tercoreng, semangat memberantas nepotisme terganggu, kebebasan berbicara terganggu, mendadak beberapa bulan terakhir ini semua kalangan merasa memang kita perlu perubahan," urai Anies.
Sebagai informasi, hari ini, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla serta Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh turun gunung menemani capres nomor urut 1, Anies Baswedan melakukan kampanye akbar di Bandung, Jawa Barat.