Bukan Bela Prabowo, Gimmick Gibran Saat Debat Ekspresi Diserang Mahfud
JAKARTA - Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) Prabowo-Gibran, Anggawira, angkat bicara soal gimmick Gibran Rakabuming Raka yang seolah mencari jawaban Mahfud MD saat debat kedua cawapres
Menurutnya, gimmick itu bukan bentuk membela Prabowo yang diserang Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ketika debat capres, melainkan bentuk ekspersi sebagai anak muda.
"Ya menurut saya bukan membela (Prabowo) itu bentuk suatu ekspresi," ujar Anggawira kepada wartawan, Jumat, 26 Januari.
Selain itu, kata Anggawira, gimmick tersebut sebagai bentuk serangan balik kepada calon wakil presiden lainnya. Sebab, saat debat Gibran 'dikeroyok' seolah-olah merupakan perwakilan dari pemerintahan.
"Pasangan nomor urut 1 dan 3 ini mengeroyok Mas Gibran dengan seolah-olah Mas Gibran ini perwakilan pada pemerintah Republik Indonesia," sebutnya.
"Padahal posisi Mas Gibran kan bukan the part Pemerintahaan Republik Indonesia atau secara personal juga," sambung Anggawira.
Gimmick Gibran itu bermula saat saling serang dengan Mahfud MD saat debat keempat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU). Adapun tema yang diangkat saat itu adalah pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, dan masyarakat adat serta desa.
Ketika itu, Mahfud sempat mengembalikan pertanyaan soal inflasi hijau atau greenflation yang ditanyakan Gibran kepada moderator debat. Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut menekankan pertanyaan tersebut adalah receh yang tidak perlu dijawab.
Momen ini berawal ketika Gibran diminta untuk menjelaskan ‘green inflation’ sesuai aturan debat yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia ketika itu mengaku sengaja tidak menjelaskan istilah asing itu, karena menganggap Mahfud menyandang gelar profesor.
“Green inflation adalah inflasi hijau sesimpel itu,” ujar Gibran.
Kemudian, Mahfud menjawab pertanyaan itu dengan menjelaskan ekonomi hijau dan ekonomi sirkuler adalah proses pemanfaatan produk ekonomi maupun pangan. Contohnya, diproduksi kemudian dimanfaatkan dan didaur ulang bukan dibuang.
Tapi, respons Mahfud itu dinilai Gibran tidak menjawab pertanyaannya. Cawapres Prabowo Subianto itu bahkan bergimik menunduk dan seolah-olah mencari sesuatu di hadapan Mahfud.
“Saya lagi nyari jawaban Prof Mahfud, saya nyari-nyari ini di mana jawabannya. Kok gak ketemu jawabannya. Saya tanya inflasi hijau malah menjelaskan ekonomi hijau,” ujar Gibran saat debat.
Baca juga:
- Presiden Jokowi: Sikap PM Netanyahu soal Palestina Tak Dapat Diterima
- Prabowo Buka Suara Soal Presiden Boleh Memihak Capres, Tegaskan Bakal Pegang Aturan
- Bacakan UU Pemilu Soal Presiden Boleh Kampanye, Jokowi: Jangan Ditarik ke Mana-mana!
- Ganjar Ungkit Arahan Jokowi ke Kepala Daerah Agar Netral, Ingatkan Risiko Besar Demokrasi Bila Presiden Kampanye
Wali Kota Solo ini mencontohkan demo rompi kuning di Prancis sudah memakan korban yang harus diantisipasi. Transisi menuju energi hijau disebut Gibran jangan sampai mengorbankan penelitian dan pengembangan yang mahal kepada rakyat kecil.
“Itu maksud saya inflasi hijau Prof Mahfud,” katanya
Mendapati jawaban itu, Mahfud kemudian menilai Gibran ngawur. “Ngarang-ngarang gak karuan mengaitkan dengan sesuatu yang tidak ada. Gini loh kalau dari akademis itu gampangnya kalau pertanyaan seperti itu recehan,” ujar Mahfud ketika itu.
“Recehan oleh sebab itu tidak layak dijawab menurut saya, dan oleh karena itu saya kembalikan ke moderator. Ini tidak layak dijawab pertanyaan seperti itu, tidak ada gunanya menjawab,” pungkasnya