Muhaimin: Kalau Berpihak Harus Cuti Segera, Pak Jokowi Tolong Belajar dari Pak SBY

BADUNG - Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) belajar dari Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal netralitas dalam pemilu.

Bila Presiden Jokowi berpihak kepada salah satu pasangan calon, maka diminta Cak Imin segera cuti.

"Kalau berpihak harus cuti segera, kita hormat pada Bapak  SBY dan Bapak Jokowi tolong belajar dari Bapak SBY," kata Cak Imin di Badung, Bali, Jumat, 26 Januari.

Cak Imin juga menanggapi soal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut presiden hingga menteri boleh kampanye dan memihak dalam pemilihan umum (Pemilu) yang dianggap dia tidak netral.

 

"Iya saya sangat bersedih kalau punya presiden, kok kemudian memilih jalan yang tidak untuk semua," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan presiden boleh berpihak dan berkampanye dalam pilpres. Hal itu disampaikan merespons kritik terhadap menteri-menterinya yang ikut menjadi tim sukses. Jokowi menilai tak ada larangan terhadap hal itu di UU Pemilu.

"Presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh, tetapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara," kata Jokowi.