Presiden Erdogan Tandatangani Aksesi NATO Swedia, PM Kristersson: Kami Menyambut Baik Ratifikasi Turki

JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akhirnya menyetujui pengajuan keanggotaan Swedia untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Hari Kamis, dengan Stockholm berikutnya tinggal menunggu persetujuan dari Hongaria.

Presiden Erdogan menandatangani ratifikasi yang sebelumnya dilakukan Parlemen Turki atas aksesi tersebut, menurut lembaran resmi kepresidenan, sekitar 20 bulan setelah Stockholm pertama kali meminta untuk bergabung dengan NATO usai invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

"Kami menyambut baik ratifikasi Turki atas permohonan Swedia untuk menjadi anggota NATO. Kami kini telah mencapai tonggak penting dalam perjalanan menuju keanggotaan penuh di NATO," kata Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson di jaringan media sosial X, melansir Reuters 26 Januari.

Dengan ratifikasi ini, Swedia tinggal menunggu ratifikasi dari Hongaria, setelah pekan ini PM Viktor Orban memastikan kepada Sekjen NATO Jens Stoltenberg, pemerintahannya mendukung aksesi Swedia.

"Yang tersisa hanyalah ratifikasi Hongaria sebelum Swedia dapat menjadi anggota NATO," Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom menambahkan pada platform yang sama.

Ratifikasi Parlemen Turki pada Hari Selasa berhasil mengatasi rintangan terbesar yang tersisa untuk memperluas aliansi militer Barat.

Direktorat Komunikasi Kepresidenan mengatakan, Presiden Erdogan telah "memutuskan untuk menerbitkan undang-undang" tentang aksesi Swedia ke NATO, yang disahkan oleh parlemen dan menandatangani keputusan presiden yang menyetujui protokol aksesi Stockholm.

Dokumen aksesi terakhir dari Ankara, instrumen ratifikasi, sekarang akan dikirim ke Washington D.C sesuai aturan NATO.

Diketahui, penundaan persetujuan aksesi Swedia yang mengajukan keanggotaan pada tahun 2022 bersama Finlandia, telah membuat frustrasi beberapa sekutu Ankara, namun tetap memungkinkan Ankara untuk mendapatkan konsesi tertentu.

Ankara sekarang mengharapkan Amerika Serikat untuk mulai berupaya mendapatkan dukungan Kongres AS, atas penjualan jet tempur F-16 senilai 20 miliar dolar AS ke Turki.

Persetujuan Presiden Erdogan terhadap tawaran Swedia datang sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengirim surat kepada para pemimpin komite utama Capitol Hill, memberitahu mereka tentang niatnya untuk memulai proses pemberitahuan formal untuk penjualan F-16 setelah Ankara menyelesaikan proses aksesi Swedia ke NATO.

Sebelumnya, Duta Besar AS untuk Turki mengatakan kepada Reuters, Departemen Luar Negeri akan segera mengirimkan pemberitahuan kepada Kongres setelah instrumen ratifikasi diterima di Washington.