Karl Edmund Prier SJ Meninggal Dunia, Berikut Jasanya untuk Musik Indonesia

JAKARTA - Karl Edmund Prier SJ meninggal dunia di usia 86 tahun pada Minggu, 21 Januari dini hari. Pastor Katolik yang juga ilmuwan musik itu diketahui meninggal karena penyakit yang diderita.

Kabar meninggalnya pria yang akrab disapa Romo Prier itu dikonfirmasi oleh akun Instagram resmi Jesuit Indonesia.

“Meninggal dunia pada hari Minggu, 21 Januari 2024 pukul 00.40 WIB di RS Panti Rapih Yogyakarta karena sakit,” tulis akun Jesuit Indonesia dalam keterangan unggahan.

Adapun, prosesi keagamaan dilakukan sebelum jenazah dikebumikan di Kompleks Pemakaman Maria Ratu Damai, Girisonta, Semarang.

“Misa Requiem pada Senin, 22 Januari 2024 pukul 10.00 WIB di Kapel Puskat Kotabaru, Yogyakarta dan dilanjutkan pemakaman di Kompleks Pemakaman Maria Ratu Damai, Girisonta,” lanjutnya.

Karl Edmund Prier SJ lahir di Jerman pada 18 September 1937. Ia sempat menjadi pengajar musik di Austria, dan kemudian memilih ke Indonesia pada tahun 1964, setelah novisiat di ordo Jesuit.

Sebagai seorang Jesuit, Prier berfokus pada aktivitas musik di kalangan gereja dan pendidikan tinggi. Ia mendirikan Pusat Musik Liturgi di Yogyakarta pada tahun 1971.

Prier juga menjadi pengajar di salah satu perguruan tinggi musik tertua di Indonesia, Akademi Musik Indonesia (AMI) yang kemudian bertransformasi menjadi Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta). Selama 33 tahun, ia mengajar mata kuliah Sejarah Musik, Tinjauan Repertoar Musik, Ilmu Bentuk Musik, dan Kontrapung.

Pada 11 Mei 2023, Karl Edmund Prier SJ juga mendapat gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dari ISI Yogyakarta.

Selain di dunia akademis perguruan tinggi, Romo Prier juga dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan penggunaan musik-musik tradisional untuk digunakan dalam misa di Gereja Katolik.