TKN Prabowo Bersama Aktivis 98 Tanggapi Serius Isu Pemakzulan Jokowi: Belum Bertarung Sudah Bilang Curang
JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bersama Puluhan aktivis 98 yang tergabung dalam Prakarsa Aktivis Pro Persatuan dan Kemajuan menanggapi serius isu pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo.
"Belum bertarung sudah bilang curang, bahkan bilang pemakzulan. Rakyat menjadi korban dan satu generasi akan jadi luka ke depan," kata Wakil Ketua Dewan Pakar TKN, Budiman Sudjatmiko di kantor DPP Persaudaraan 98, Jakarta Selatan, Jumat 19 Januari.
Wakil Ketua Dewan Pakar TKN sekaligus Aktivis Pergerakan Rakyat itu menilai, isu tersebut dilontarkan demi ambisi segelintir orang yang tidak ingin suasana damai di tengah Pemilu saat ini.
"Bagi kami ada orang terlibat dalam proses politik pemilu, kemudian belum bertarung tetapi mengatakan ini curang, karena tidak percaya diri kemudian menyebabkan paranoid," ujar Budiman.
Paranoid tersebut akhirnya membuat keresahan bangsa, padahal kata Budiman itu hanya merupakan keresahan kelompok tertentu.
Untuk itu kata Budiman, isu pemakzulan tersebut merupakan ancaman serius karena mengganggu kedamaian negeri dan mengancam perpecahan.
Baca juga:
- Presiden Jokowi Tegaskan Gubernur Daerah Khusus Jakarta Dipilih Lewat Pilkada
- Tebar Hoaks Forkopimda Kabupaten Batu Bara Menangkan 02, Pegiat Medsos Palti Hutabarat Diringkus Polisi
- Wapres: Masih Ada Penolakan Rumah Ibadah dan Kontestasi Politik Dikaitkan Isu Agama Jadi PR yang Harus Dituntaskan
- Maruarar Sirait Dampingi Prabowo Hadiri Dialog di PGI, Sudah Gabung TKN?
Pada kesempatan yang sama, Aktivis Gerakan Mahasiswa 98 Jakarta Wahab Talaohu menambahkan Secara tidak konsisten pihak peserta pemilu tersebut memprovokasi, bahwa pemilu akan curang padahal mereka peserta pemilu dan mempercayai sistem ini.
"Isu memakzulkan Presiden sebagai penanggung jawab pelaksanaan pemilu, tetapi mereka kampanye untuk memilih partai dan capresnya dalam pemilu ini," kata Wahab.
Prakarsa Aktivis merupakan kumpulan aktivis mahasiswa 98, aktivis LSM dan aktivis pergerakan rakyat tahun 1990-an.