Tengku Zul Nanya ke Kapolri Listyo Sigit, Apa sih Kesaktian Abu Janda, Beda Dengan Rizieq Shihab dan Uztaz Maaher?
JAKARTA - Nama pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda mendadak trending di aplikasi burung biru, twitter, Selasa, 22 Februari.
Warganet rame-rame mempertanyakan kelanjutan kasus dugaan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) terkait cuitan Abu Janda 'Islam Agama Arogan'
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, hingga Senin, 22 Februari kemarin menyatakan, pihaknya masih mendalami kasus ini dengan mengumpulkan sejumlah bukti.
"Proses masih didalami terus," singkat Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta.
Salah satu yang mempertanyakan kinerja penegakan hukum Polri di bawah komando Jendral Listyo Sigit adalah Tengku Zulkarnaen lewat akun twitternya, @ustadtengkuzul.
Tengku Zul, sapaan akrab Zulkarnaen, bilang apa yang menjadi kesaktian Abu Janda sehingga proses hukum atas Abu Janda belum juga menemukan titik terang.
"Timbul pertanyaan apa sih kesaktiannya Abu Janda sampai penegak hukum lemah lembut banget pada dia? Beda dengan perlakuan atas Habib Rizieq dan Ustaz Maaher. Ada yang bisa bantu jawab? Gejala apakah ini? Monggo," cuit Zulkarnaen.
Baca juga:
- Penanganan Kasus Novel Baswedan dan Abu Janda di Tengah Wacana Revisi UU ITE, Polri Masih Cari Alat Bukti
- Mohon Sabar, Kasus Abu Janda Tunggu Langkah dari Penyidik
- Kode Perdamaian Abu Janda dan Natalius Pigai, Polri: Proses Hukum Tetap Berjalan
- Natalius Pigai Bertemu Abu Janda di Hotel Berbintang: Beliau yang Minta, Saya Intelektual yang Rasional
Selain bertanya, Tengku Zul juga menyinggung beberapa pegiat media sosial hingga akademisi yang selama ini dekat dengan Abu Janda. Misalnya, Denny Siregar dan akademisi Ade Armando.
"Para pembully kebenaran pada ngumpet ke mana ya? Tidak ada yang bersuara atas perbedaan prilaku hukum pada diri Abu janda ini. Denny Siregar, Ade Armando dan kawan-kawan kemana ya,?" terang Tengku Zul.
Untuk kasus Permadi Arya alias Abu Janda bermula karena cuitannya dia media sosial yang dianggap menghina Natalius Pigai dengan menggunakan kata 'evolusi'. Selain itu, dia juga terlibat dalam perkara dugaan rasisme dan penyebutan Islam arogan.