Monyet Rhesus Sukses Di-Klon untuk Pertama Kalinya: Langkah Maju dalam Penelitian Primata
JAKARTA -Lebih dari seperempat abad sejak Dolly si domba menjadi mamalia pertama yang di-klon. Kini, untuk pertama kalinya, ilmuwan telah berhasil mengkloning monyet rhesus (Macaca mulatta), spesies primata yang dikenal karena kedekatannya dengan manusia.
Para ahli di China menggunakan sel somatik – sel hewan selain sel sperma dan sel telur – dari seekor monyet rhesus untuk menciptakan salinan yang genetik identik.
Klon tersebut 'sehat' dan telah bertahan hidup selama lebih dari dua tahun sejak kelahirannya di Beijing, berbeda dengan upaya sebelumnya untuk mengklon spesies ini.
Namun, para ahli masih menolak 'kloning manusia yang tidak dapat dibenarkan,' karena masih memiliki terlalu banyak pertimbangan etika dan keselamatan.
Klon monyet rhesus ini dibuat menggunakan teknik yang dikenal sebagai somatic cell nuclear transfer (SCNT) oleh Qiang Sun dan rekan-rekannya di University of Chinese Academy of Sciences di Beijing.
Monyet Rhesus menjadi bahan penelitian yang menarik karena kedekatannya secara anatomi dan fisiologis dengan manusia dan telah banyak digunakan dalam penelitian kesehatan manusia.
“Yang mencolok, tidak ada monyet rhesus yang dikloning melalui somatic cell nuclear transfer sejauh ini,” kata para ahli dalam makalah mereka, yang diterbitkan hari ini dalam Nature Communications.
“Kami melaporkan keberhasilan kloning monyet rhesus jantan yang sehat... dan memperkenalkan strategi yang menjanjikan untuk kloning primate,” ungkap mereka.
Baca juga:
- Sakana AI Dapatkan Dana Rp468,8 Miliar dalam Putaran Pembiayaan Pendanaan Awal
- Vodafone dan Microsoft Sepakat Kemitraan 10 Tahun untuk Hadirkan Layanan AI dan Cloud
- OpenAI Bentuk Tim "Collective Alignment" untuk Proses Demokratis Pengaturan AI
- Elon Musk Ingin Bangun Produk AI dan Robotik di Luar Tesla Jika Tak Dapat Kendali Suara 25%
Teknik SCNT mengambil sel somatik, seperti sel kulit, dan memindahkan DNA-nya ke sel telur dengan inti sel telur yang telah dihapus.
Sel somatik mengandung informasi genetik tentang bagaimana suatu organisme dibangun, tetapi tidak dapat memberikan kehidupan baru kepada organisme, itulah mengapa teknik ini melibatkan transfer DNA ke sel telur.
Jika transfer berhasil, proses ini akan menyebabkan reprogramasi lengkap bahan genetik di inti sel dan memungkinkan telur untuk mulai membelah dan membentuk embrio yang dikloning, yang dilengkapi dengan plasenta yang sehat untuk tumbuh.