Vietnam Berencana Bangun Pabrik Kendaraan Listrik di RI, Ini Total Investasinya

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memfasilitasi rencana produsen otomotif dari Vietnam, VinFast, yang ingin berinvestasi di Indonesia.

Total penanaman modal ini bakal direalisasikan sebesar 1,2 miliar dolar AS untuk memproduksi kendaraan listrik di Indonesia.

"Kami sangat mengapresiasi rencana investasi VinFast, karena akan turut mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Mengingat, potensi yang besar di Indonesia," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Sabtu, 13 Januari.

Dalam kunjungan kerjanya di Vietnam, selain mendampingi agenda Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Menperin Agus mengawali pertemuan dengan perwakilan dari VinFast, yang dihadiri oleh Manufacturing Division Deputy CEO of VinFast Phạm Nhật Quân Anh, CEO VinFast Indonesia & Malaysia Trần Quốc Huy, Director of GSM-Xanh SM Nguyễn Văn Thanh serta Senior Assistant to the Chairman International Relations Director Nguyễn Đức Thanh.

Sementara itu, kata Menperin Agus, VinFast menyebut bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki iklim usaha kondusif.

Hal ini yang membuat VinFast berminat untuk menggelontorkan dananya pada tahap awal pembangunan pabrik sebesar 200 juta dolar AS yang akan dimulai tahun ini.

"VinFast sedang mengidentifikasi lokasi yang cocok untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Kebutuhan lahannya sekitar 240 hektare (ha)," ujarnya.

Adapun total kapasitas pabrik akan mencapai 50.000 unit per tahun, dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000-3.000 orang. Pabrik ini akan beroperasi pada 2026 mendatang.

Menurut Agus, VinFast akan berkolaborasi dengan perusahaan dalam negeri untuk proses produksi. Selain itu, bermitra dengan perusahaan transportasi dan penyedia jasa teknologi dalam rangka ekspansi untuk kendaraan taksi listrik.

"VinFast juga berminat untuk membuat bis listrik, bahkan mereka juga ingin berinvestasi di IKN," ucapnya.

Terkait rencana investasi VinFast ini, Pemerintah RI akan memberikan sejumlah insentif yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan. Termasuk untuk industri kendaraan listrik seperti, fasilitas tax holiday, tax allowance, insentif bea masuk serta insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

Adapun mobil listrik VinFast dengan setir kanan, di antaranya VF 5 dan VF 6 akan memasuki pasar di Indonesia pada tahun ini. Ini menjadi langkah perusahaan untuk uji pasar dengan CBU impor, melalui fasilitas pajak bea masuk nol persen dan pajak barang mewah nol persen sesuai yang diatur dalam Peraturan Menteri Investasi (BKPM) Nomor 6 Tahun 2023.

Selain itu, fasilitas Pajak Barang Mewah nol persen juga dapat dimanfaatkan, jika mencapai persyaratan minimum kandungan lokal sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2023.