Cerita Qatif-Arab Saudi dan Lombardy-Italia Ditutup karena COVID-19

JAKARTA - Kemarin, pada hari yang sama negara Arab Saudi dan Italia menutup beberapa akses kotanya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Jutaan orang terisolasi. Saudi menutup wilayah Qatif, sementara Italia menutup wilayah Lombardy serta 14 provinsi lainnya.

Arab Saudi

Pemerintah Arab Saudi menutup sementara wilayah Qatif pada hari Minggu, 8 Maret, sebagai upaya menahan penyebaran virus corona. Mengutip Aljazeera, pengumuman itu keluar ketika wilayah yang dihuni oleh kelompok Syiah itu tercatat empat kasus baru, sehingga sampai berita ini ditulis, ada 11 kasus virus corona di wilayah tersebut.

Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan, akses masuk dan keluar dari wilayah Qatif dihentikan untuk sementara, sambil memastikan penduduknya sudah kembali ke rumah mereka masing-masing dan memastikan pasokan kebutuhan di sana terpenuhi. 

"Pekerjaan di semua lembaga publik dan swasta dihentikan sebagai pencegahan penyebaran penyakit, dengan pengecualian fasilitas vital yang menyediakan layanan keamanan dan kepentingan yang diperlukan," kata pihak kementerian. 

Sebelumnya pihak Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan semua orang yang didiagnosis virus corona berasal dari Qatif. Sebelumnya, otoritas juga mengatakan mereka yang terinfeksi itu telah bepergian ke Iran atau berinteraksi dengan orang-orang yang mengunjungi Republik Islam. 

Arab sebelumnya juga sudah melarang warganya pergi ke Iran dan akan memberikan sanksi hukum terhadap warga negaranya apabila tetap ngotot bepergian ke sana. Pasalnya, seperti diketahui, Iran menjadi sumber penyebaran COVID-19 di wilayah Timur Tengah. 

Per hari Minggu, Iran melaporkan 194 kematian akibat virus corona. Jumlah kematian itu hampir mendekati Italia sebaga negara dengan jumlah kematian tertinggi di luar China. Di Italia jumlah kematiannya tercatat sebanyak 233 orang. 

Italia

Selain Arab Saudi, di hari yang sama, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menandatangani dekrit untuk menutup akses wilayah Lombardy serta 14 provinsi lainnya. Jutaan orang di daerah tersebut akan terisolasi seiring meningkatnya penyebaran virus corona. 

Sementara, dikutip CNN  penutupan itu akan membatasi perjalanan keluar-masuk wilayah tersebut. Respon yang diambil pemerintah Itali itu merupakan salah satu keputusan terberat yang diterapkan di luar daratan China dalam rangka mengendalikan epidemi COVID-19. 

"Akan ada kewajiban untuk menghindari setiap pergerakan orang yang masuk atau meninggalkan daerah yang terkena dampak. Bahkan di area sekitarnya hanya diperkenankan untuk pekerjaan penting atau alasan kesehatan saja," kata Conte dikutip Reuters

Pengumuman tersebut muncul setelah pemerintah Italia melihat adanya lonjakan kasus virus corona yang mencapai 1.247 kasus yang terkonfirmasi Sabtu kemarin. Menurut data terbaru saat ini di Itali tercatat 5.883 kasus dan 233 kematian. 

Kebijakan tersebut memang hanya berlaku di wilayah utara Italia. Namun kebijakan-kebijakan lain terkait wabah virus corona akan diterapkan ke seluruh negara. Seperti misalnya menutup sekolah, kampus, bioskop, bar, klub malam, dan acara olahraga. Selain itu juga acara upacara keagamaan, termasuk pemakaman juga akan ditangguhkan untuk sementara waktu.