TKN Respons JK: Prabowo Tidak Emosi, Justru Diam dengan Kesabarannya
JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengatakan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto tidak emosi, terlebih saat debat capres.
Hal itu dikatakan Nusron merespons pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla yang menyatakan seorang pemimpin harus mengedepankan sikap sabar daripada memperlihatkan sisi emosional.
"Mengenai Pak JK, sebetulnya tidak ada yang emosi di Pak Prabowo itu. Tidak ada emosi, Pak Prabowo justru diam dengan kesabarannya, dipojokkan, dicaci maki, kemudian disudutkan," kata Nusron saat konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, dilansir ANTARA, Kamis, 11 Januari.
Menurut Nusron, Prabowo bahkan dengan sabar tidak terpancing ketika diminta untuk membuka data sistem pertahanan nasional oleh kedua rivalnya.
Dia menyebut apabila data tersebut dibuka maka pihak asing akan tahu. "Menjadi, wow kalau gitu Indonesia enggak kuat-kuat amat, dong," katanya.
Nusron juga mengatakan tidak ada sidang di Komisi I DPR dengan agenda bersama Kementerian Pertahanan yang dilakukan secara terbuka untuk umum.
Menurutnya, hal itu adalah bagian dari upaya membentuk efek gentar atau deterrent effect.
"Tidak pernah ada sidang di DPR, Komisi I, dengan Kemenhan itu terbuka secara umum, pasti tertutup, dan yang meminta tertutup itu anggota DPR sendiri. Cek jejak digitalnya itu dan termasuk partai pendukung Pak Ganjar dan Pak Anies yang minta itu tertutup," ujarnya.
Baca juga:
- Mahfud Tak Khawatir Suara Jatim akan Hilang Efek Khofifah Masuk TKN Prabowo-Gibran
- Anies: Ibu Mega-PDIP Konsisten Jaga Konstitusi dan Demokrasi
- Dewas KPK Sebut Alexander Marwata dan Nurul Ghufron Jadi Terlapor Dugaan Pelanggaran Etik Terkait Kasus Kementan
- KPU Tegaskan Tak Berwenang Dalami Temuan PPATK soal Aliran Uang ke Bendahara 21 Parpol
Sebelumnya, JK menyatakan seorang pemimpin harus mengedepankan sikap sabar daripada memperlihatkan sisi emosional saat menghadapi suatu persoalan.
Hal itu disampaikan oleh JK di dalam forum bertajuk "Dialog Kebangsaan dan Kewirausahaan" di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1).
"Bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain?" ucap JK.
Menurut JK, jika pemimpin maupun pejabat negara tidak bisa mengontrol emosinya, maka dampak besar bisa diterima oleh rakyat.
JK menyebut seorang pemimpin maupun pejabat negara harus bisa punya sikap tenang dan mengedepankan "pemikiran dingin" saat menanggapi maupun menyelesaikan persoalan.
"Pemimpin harus tenang, memiliki gagasan, jangan emosional, karena persoalan bangsa ini banyak, kalau tidak tenang pemimpin kami, tentu tidak baik. Pemimpin jangan emosional," katanya.