Anies Dianggap Masih Jadi Raja Debat dengan Seni Adu Argumen

JEMBER - Pengamat politik Universitas Jember Dr Muhammad Iqbal menilai calon presiden Anies Baswedan masih menjadi raja debat dengan seni adu argumen pada debat ketiga yang digelar KPU di Istora Senayan pada Minggu (7/1) malam.

"Terkait penyelesaian sengketa di Laut China Selatan. Anies lebih asertif dengan mengingatkan betapa penting dan strategisnya peran ASEAN sebagai kunci solusi sengketa Laut China Selatan," katanya dilansir ANTARA, Senin, 8 Januari.

Iqbal mengatakan Anies kembali menegaskan Indonesia harus menjadi Panglima Diplomasi dan pemimpin yang efektif diperhitungkan di ASEAN sehingga kebersamaan negara anggota ASEAN diyakini mampu berperan aktif menemukan solusi atas konflik nine dash line yang diklaim sepihak oleh Tiongkok.

Sedangkan Ganjar lebih menawarkan penguatan patroli keamanan dan infrastruktur logistik Indonesia serta membangun "kesepakatan sementara" tanpa menjelaskan lebih detail kesepakatan apa dan pihak mana saja.

Untuk Prabowo secara normatif menegaskan Indonesia memerlukan satelit, patroli dan sistem pertahanan yang kuat harus dibangun.

Ketika menambahkan penjelasan mengenai kapasitas alutsista, justru Prabowo malah kembali tampil melibatkan emosi dengan menyerang personal dan melarang hak Anies karena dianggap tidak pantas mengungkap data yang keliru.

Saat pamungkas debat, lanjut dia, Prabowo menegaskan norma politik bebas aktif, nonblok dengan rentang kendali dan rentang komando TNI dan Polri tetap di bawah Presiden. Lebih lanjut ia mengapresiasi kerja keras TNI, Polri dan ASN yang menjaga kedaulatan Indonesia dan berjanji akan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Iqbal menilai Ganjar terlihat lebih rileks ketika menutup debat dengan menegaskan pentingnya otonomi strategis politik luar negeri. Ganjar juga mementingkan adanya Duta Besar Cyber, Angkatan Cyber hingga memungkasi pernyataan dengan kalimat "Indonesia Gagah Samudera".

Sedangkan Anies memungkasi debat dengan menegaskan pentingnya keamanan dan pertahanan tiap keluarga dan tiap jengkal tanah Indonesia. Kesejahteraan TNI, Polri dan ASN pertahanan menjadi prioritas utama

Anies kembali menegaskan presiden harus menjadi "Panglima Diplomasi Dunia" dan hadir mewarnai agenda dunia. Terakhir menyudahi debat dengan durasi tepat dengan kalimat "We will no longer absence. Indonesia absent no more, Respected forever".

"Anies terbukti masih menjadi "Raja Debat" dengan seni adu argumen yang mampu menjebol pertahanan stabilitas emosi Menteri Pertahanan," kata dosen FISIP Unej itu.