Realisasi Peremajaan Sawit Rakyat 2023 di Kalbar Seluas 18.573 Hektare

JAKARTA - Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Perlindungan Perkebunan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Erita Fitriani mengatakan, realisasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) tahun 2023 di Kalbar seluas 18.573 hektare.

"Dari realisasi program peremajaan sawit rakyat 2023 di Kalbar 18.573 hektare itu melibatkan 8.042 pekebun," ujarnya dikutip dari ANTARA, Senin, 8 Januari.

Dari sisi wilayah, kata dia, realisasi program PSR di Kalbar yang ada meliputi Kabupaten Ketapang, Sambas, Bengkayang, Landak, Sanggau, Sekadau, Melawi dan Kubu Raya.

"Ada delapan kabupaten dari 14 kabupaten atau kota di Kalbar yang melaksanakan program PSR ini. Ini terus kita dorong," kata dia.

Terkait percepatan realisasi di lapangan menghadapi sejumlah tantangan seperti harga sawit masih tergolong tinggi sehingga masih banyak yang mundur dari usulan program PSR. Kemudian proses melengkapi berkas surat tanah yang masih terkendala di bank.

"SDM tim pendamping yang terbatas untuk melakukan verifikasi kelompok di lapangan dan proses pemetaan kebun dan sinkronisasi data antar lembaga terkait masih jadi tantangan," kata dia.

Dari berbagai tantangan pihak terus berupaya melakukan percepatan di antaranya beberapa kali menggelar pertemuan akhir tahun dan meminta Tim Sosialisasi Kegiatan Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun (PKSP) kabupaten untuk melakukan pendampingan terhadap calon koperasi/lembaga yang diusulkan maupun yang saat ini sedang proses rekomendasi.

"Kemudian komunikasi lebih intensif dengan lembaga terkait proses pelaksanaan PKSP di Provinsi Kalbar," ucap dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar Heronimus Hero mengatakan, cara terbaik meningkatkan produktivitas sawit adalah dengan melakukan peremajaan.

Program PSR menurutnya menjadi kesempatan yang baik untuk pekebun sawit untuk meningkatkan produksi sawit milik mereka. Selama ini, rendahnya produktivitas sawit petani rakyat, tak hanya karena usia pohon yang sudah tua, melainkan kesalahan dalam memilih bibit.

“Banyak dulu pekebun menanam bibit cabutan, sehingga produktivitas rendah. Sehingga PSR ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawit,” kata dia.