Warga 5 Kecamatan Dievakuasi Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki NTT, 102 Polisi Dikerahkan Bantu-bantu
NTT - Sebanyak 102 personel Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) diterjunkan guna membantu korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
Mereka ditugaskan untuk melaksanakan tugas bawah kendali operasi (BKO) mengingat status Gunung Lewotobi naik jadi level III atau Waspada.
"Mereka yang diberangkatkan dari satuan Ditsamapta Polda NTT. Mereka diberangkatkan hari ini," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy di Kupang, Kamis 4 Januari, disitat Antara.
Ariasandy mengatakan, para personel yang diterjunkan langsung membantu Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur mengevakuasi masyarakat di 5 kecamatan terdampak erupsi gunung api tersebut.
Mantan Kapolres Timor Tengah Selatan (TTS) itu mengatakan keberangkatan sejumlah personel tersebut diharapkan dapat memberikan bantuan signifikan dalam menangani situasi darurat yang muncul akibat erupsi gunung tersebut.
Ariasandy menambahkan bahwa personel yang diberangkatkan itu mempunyai tugas yang berbeda-beda, seperti pemulihan pengamanan, dan penanganan darurat.
"Mereka akan terlibat dalam berbagai kegiatan yang mencakup pemulihan, pengamanan, dan penanganan darurat untuk membantu masyarakat yang terdampak," ujarnya.
Baca juga:
- Ganjar Diingatkan Megawati Siaga Gara-gara Banyak Pendukungnya Alami Kekerasan
- Kenang Jadi Gubenur, Anies Sentil PDIP soal Susahnya Jual Saham Bir Milik Pemprov DKI
- Romli Atmasasmita Bakal Surati Polda Metro Tegaskan Tolak Jadi Saksi Meringankan Firli Bahuri
- TKN: Prabowo-Gibran Bakal Dirikan KBRI di Palestina Jika Menang Pilpres
Selain personel, sejumlah peralatan juga dibawa untuk mendukung kegiatan di lapangan. Peralatan tersebut dianggap esensial dalam memastikan penanganan bencana dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Sebelumnya Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan Polda NTT menyiagakan sekitar 300 hingga 400 personel untuk membantu pengungsi di lokasi bencana erupsi gunung api itu.
"Namun keberangkatan personel dilakukan secara bertahap dengan melihat situasi dan kondisi di lokasi bencana," ujar dia.
Pendistribusian personel itu, kata dia, dilakukan mengingat jarak dari Kupang ke kabupaten tersebut butuh waktu 12 jam perjalanan laut, sehingga memang perlu antisipasi.
Kapolda NTT menyampaikan sampai dengan saat ini berdasarkan laporan yang diterima, para pengungsi mulai resah serta ketakutan, karena aktivitas vulkanik dari gunung itu masih terus terjadi.
Walaupun beberapa pengungsi masih bolak-balik dari lokasi pengungsian ke rumah untuk mengecek rumah yang ditinggalkan.
Polda NTT bersama instansi terkait, kata dia, siap memberikan pertolongan dan bantuan kepada masyarakat jika memang kondisi bencana di lokasi masih terus terjadi dan lebih parah.