Pemimpin Oposisi Korsel Ditikam di Leher, Pelaku Awalnya Hendak Minta Tanda Tangan
JAKARTA - Pemimpin oposisi Korea Selatan Lee Jae-myung ditikam di leher saat berkunjung ke kota Busan. Lee, yang kalah tipis dalam pemilihan presiden 2022, mengalami luka robek 1 cm di sisi kiri lehernya.
Lee akhirnya diterbangkan ke rumah sakit. Dokter yang menanganinya, sebagaimana dilaporkan BBC, Rabu, 3 Januari, menyebut, lukanya tak mengancam jiwa.
Kantor berita Yonhap menyebutkan, pelaku penikaman yang berusia 66 tahun bermaksud membunuh Lee. Motif serangan yang berlangsung Selasa, 2 Januari itu belum bisa dipastikan.
Aksi itu dikecam oleh sejumlah politisi Korsel termasuk Presiden saat ini Yoon Suk Yeol.
Lee, yang memimpin Partai Demokrat Korea, berbicara kepada wartawan pada konferensi pers saat berkunjung ke lokasi konstruksi di pelabuhan Busan pada Selasa pagi ketika penyerang dilaporkan mendekatinya untuk meminta tanda tangan.
Dia kemudian menerjang ke depan untuk menikam politisi itu dengan pisau berukuran 18 cm (7 inci). Menurut penyerang, pisau itu dibeli secara online. Jaksa berencana untuk mengajukan tuntutan percobaan pembunuhan terhadap pria itu, kata Yonhap.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan Lee pertama-tama jatuh ke kerumunan dan kemudian jatuh ke tanah, sementara beberapa orang mencoba menahan penyerang. Foto-foto setelah kejadian tersebut menunjukkan Lee terbaring di tanah dengan mata terpejam saat seseorang menempelkan sapu tangan ke sisi lehernya.
Seorang juru bicara partai Lee mengatakan staf medis mencurigai adanya cedera pada pembuluh darah lehernya, yang membawa darah dari kepala ke jantung. Lee harus menjalani operasi "cepat" karena mereka khawatir akan pendarahan lebih lanjut, kata juru bicara Lee, Kwon Chil-seung.
Dia menambahkan bahwa mereka melihat serangan itu sebagai "tindakan nyata penghancuran demokrasi". sementara kantor Yoon mengutip presiden yang mengatakan Korea Selatan "tidak boleh mentolerir tindakan kekerasan seperti itu dalam keadaan apa pun".
Baca juga:
Lee saat ini memegang kursi di Incheon di badan legislatif Korea Selatan. Dia kalah tipis dalam pemilihan presiden 2022 - dengan selisih suara hanya 0,73% - dari Tuan Yoon, menjadikannya pemilihan presiden terdekat dalam sejarah Korea Selatan. Dia secara luas diperkirakan akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2027.