China-Filipina Tegang, ASEAN Dorong Dialog Damai soal Laut China Selatan
JAKARTA - Para menteri luar negeri blok regional Asia Tenggara (ASEAN) menyampaikan kekhawatirannya terhadap ketegangan hunungan China-Filipina soal Laut China Selatan.
Mereka menyatakan ketegangan itu bisa mengancam kedamaian regional, dan mendesak agar dialog damai dilakukan.
"Kami mengikuti dengan cermat dengan keprihatinan perkembangan terakhir di Laut China Selatan yang dapat merusak perdamaian, keamanan, dan kestabilan di wilayah itu," menurut pernyataan para menlu ASEAN, dikutip dari Antara, Minggu 31 Desember.
"Kami menegaskan kembali pentingnya menjaga dan mendukung perdamaian, keselamatan, keamanan, kestabilan dan kebebasan navigasi dan penerbangan di atas wilayah maritim Asia Tenggara, khususnya Laut China Selatan,” sambung pernyataan.
Para menteri luar negeri tersebut juga menegaskan perlunya sikap "menahan diri dalam melakukan aktivitas yang akan memperumit atau meningkatkan perselisihan."
Baca juga:
- Asyik! Cuaca di Yogyakarta Diperkirakan Berawan saat Malam Tahun Baru 2024
- Sejumlah Motor Tabrak Beton Pengalih Arus Perayaan Malam Tahun Baru 2024 di Kemayoran
- Polda Metro Larang Masyarakat Konvoi saat Malam Tahun Baru 2024: Potensi Konflik
- MRT Jakarta Sesuaikan Pola Operasional saat Malam Tahun Baru 2024
Ketegangan terus meningkat ketika kedua pihak saling tuduh melakukan pelanggaran di perairan, yang disengketakan itu, dalam beberapa bulan terakhir.
Minggu lalu, para menlu China dan Filipina melakukan pembahasan via telepon. Mereka menyebut pentingnya dialog dalam mengatasi masalah-masalah yang saling bertentangan antara kedua negara maritim yang bertetangga itu.
China mengeklaim kedaulatan atas sebagian besar Laut China Selatan, sehingga membuatnya berselisih dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei.