Sempat Terbakar Hebat, Terminal BBM Plumpang Berbenah dan Bakal Pindah ke Wilayah Reklamasi

JAKARTA - Terminal BBM (TBB) Plumpang, Priok, Jakarta Utara sempat menjadi sorotan publik karena peristiwa kebakaran hebat yang merambat hingga ke area pemukiman warga pada 3 Maret 2023 lalu. Kini, PT Pertamina (Persero) sudah berbenah dengan melakukan sederet perubahan pada TBBM Plumpang.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Pertamina telah melakukan perbaikan safety atau keamaan di TBBM Plumpang. Mulai dari pemasangan fasilitas tambahan hingga pemasangan sistem pemadaman otomatis.

Hal ini disampaikan Kartika Wirjoatmodjo saat meninjau langsung kesiapan Integrated Terminal Jakarta (ITJ) di Plumpang, Tanjung Priok dalam mengamankan penyaluran energi pada hari ini.

“Untuk perbaikan safety, ada matering untuk presure. Lalu ada dipasang switch jadi otomatis mati, sehingga tidak terjadi lagi overflow. Juga, kita peningkatan pagar kita tingkatkan. Digitalisasi, sehingga gangguan bisa diintervensi dengan baik,” katanya di TBBM Plumpang, Jakarta Utara, Jumat, 29 Desember.

“Lalu dengan kerja sama DKI soal fire drill ini. sehingga ada kejadian sistem early warning bisa berjalan dengan baik,” sambungnya.

Selain itu, Tiko sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Pertamina juga melakukan perbaikan dari sisi aksebilitas dan peremajaan aset.

“Sehingga melakukan perbaikan dan peremajaan secara bertahap. Ke depan akan lebih baik,” jelasnya.

Selain itu, Tiko juga mendorong rencana Pertamina dalam pembangunan terminal energi ramah lingkungan dan tercanggih di Indonesia, yakni Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT). JIGT ini akan dibangun di kawasan Kalibaru oleh PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT Pelindo (Persero).

“Dalam jangka panjang, Pertamina akan melakukan relokasi (TBBM Plumpang)ke area reklamasi di Kalibaru secara bertahap. Area ini akan menjadi energy hub untuk BBM dan energi lainnya di wilayah Jabodetabek,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi menegaskan progres pembangunan JIGT terus berjalan dengan sejumlah perkembangan.

“Progres semua masih ontrack, kalau tidak ada hambatan di akhir tahun depan proyek bisa kita mulai,” katanya.

Sekadar informasi, JIGT ini merupakan komitmen Pertamina dalam transisi energi, dimana nantinya JIGT tidak hanya akan menampung bahan bakar, seperti LPG, BBM, Gasoline, dan Biodiesel. Namun juga dirancang untuk bisa menampung LNG (gas alam cair), CPO (minyak kelapa sawit), UCO (Used Cooking Oil), petrokimia, dan hidrogen.