Kemenperin Luncurkan Sistem Wasdal Elektronik, Cegah Kasus Smelter ITSS Morowali Kembali Terulang
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut, telah meluncurkan sistem pengawasan dan pengendalian (wasdal) berbasis elektronik.
Hal ini sebagai upaya mitigasi untuk mencegah kembali terjadinya insiden di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah.
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Eko S. A. Cahyanto menyebut, kehadiran wasdal elektronik bisa memudahkan pihaknya dalam mengidentifikasi dan memantau kepatuhan industri atau perusahaan terhadap aturan investasi, yang mana salah satunya terdapat poin implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
"Jadi, setiap awal tahun mulai 2024 nanti seluruh sektor akan kami identifikasi industri yang masuk kategori wajib melaporkan, termasuk nanti melibatkan pemerintahan daerah, untuk industri-industri yang kami lihat harus comply pada aspek bagian peraturan nanti," ujar Eko dalam temu media akhir tahun yang dipantau secara daring, Kamis, 28 Desember.
Eko berharap, sistem baru tersebut mampu menjadi upaya pencegahan agar kasus smelter di Morowali tidak terulang lagi.
Baca juga:
Pada kesempatan sama, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Andi Rizaldi menyebut, komitmen ini merupakan salah satu langkah mitigasi agar kasus kecelakaan kerja ledakan tungku smelter yang terjadi di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali tak terjadi lagi.
"Sejak terjadi insiden, atas arahan Pak Menteri Perindustrian (Agus Gumiwang), kami sudah komitmen akan concern untuk menjaga dan memonitoring K3 di semua industri dan tidak hanya industri smelter," tutur Andi.
Adapun Kemenperin terus berkoordinasi secara intens dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Sulawesi Tengah terkait penyelidikan kecelakaan kerja tersebut.
Kemenperin juga terus memantau hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh Puslabfor.
"Mungkin nanti setelah ada hasil penyelidikan, Kemenperin akan memberikan rilis dengan Polda Sulteng," ungkapnya.