KRL Mau Disambung sampai Karawang, KAI Siap Sediakan Sarana
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengaku siap jika ditugaskan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk melanjutkan rute KRL Jabodetabek hingga Karawang, Jawa Barat. Salah satunya menyiapkan sarana yang dibutuhkan yakni KRL.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, pembangunan infrastruktur merupakan keputusan dan wewenang pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan.
Termasuk mengenai wacana perpanjangan rute KRL hingga Karawang, Jawa Barat.
“Jadi infrastruktur itu urusan pemerintah,” ucapnya kepada wartawan di Manggarai, Jakarta, Kamis, 28 Desember.
Menurut Didiek, hal utama yang perlu dipersiapkan untuk membuka rute KRL hingga Karawang adalah membangun elektrifikasi. Sementara, pembangunan infrastruktur lintasan kereta listrik menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Maka elektrifikasi kita ikuti. Artinya kalau bangun elektrifikasi, kami siapkan KRL-nya. Dulu Rangkasbitung juga begitu,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai perpanjangan jalur KRL Commuter Line Jabodetabek ke Karawang bisa dilakukan. Namun, beberapa hal perlu dilakukan. Salah satunya mengenai elektrifikasi jalur kereta.
Sekadar informasi, sejauh ini KRL baru sampai Cikarang. Sementara untuk menuju Karawang, penumpang perlu lanjutkan perjalanan dengan berganti dengan moda kereta lokal.
Ketua Umum MTI Tory Damantoro mengaku mendukung rencana perpanjangan jalur kereta hingga Karawang dengan melihat kebutuhan masyarakat Karawang. Ia mengatakan memang banyak masyarakat Karawang yang butuh bolak-balik ke Jakarta dan sekitarnya.
“Saya rasa kalau bicara butuh, pasti butuh apalagi teman-teman di Karawang ini kan karena Jabodetabek nggak bisa dipisahkan kegiatannya. Memang untuk menghubungkan ke Jakarta paling nyaman kalau dilayani kereta perkotaan,” katanya dalam Catatan Akhir Tahun MTI 2023, di Jakarta, Rabu, 27 Desmeber.
Baca juga:
Namun, Tory mengatakan sejumlah hal perlu dilakukan agar penambahan layanan ini dapat berjalan dengan optimal. Misalnya, harus ada elektrifikasi jalur lanjutan ke Karawang. Termasuk juga meninjau pengaturan jadwal.
“Pertanyaannya bisa enggak? Bisa kalau mau diperpanjang. Tapi harus ada elektrifikasi jalur lagi, kemudian pengaturan jadwal tadi,” ujar Tory.