Kurangi Emisi Karbon, Perum Damri Suplai 26 Unit Bus Listrik untuk Operasional Transjakarta
JAKARTA - Perum Damri bersama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) meluncurkan 26 unit bus listrik. Bus tersebut digunakan untuk operasional Transjakarta di dua koridor rute pengumpan. Dengan adanya tambahan dari Damri, Transjakarta akan mengoperasikan 100 unit bus listrik di DKI Jakarta.
Direktur Utama Damri Setia N. Milatia Moemin menjelaskan bahwa langkah ini merupakan salah satu keterlibatan BUMN dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon di sektor transportasi.
“Alhamdulillah kami diberikan kesempatan untuk beroperasi di Transjakarta dengan menggunakan 26 bus listrik,” katanya dalam Peluncuran 26 Unit Bus Listrik, di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat, 22 Desember.
Lebih lanjut, Setia mengatakan suplai 26 unit bus ini juga menggenapkan 100 unit bus listrik yang digunakan Transjakarta di wilayah operasionalnya.
“Sebagaimana janji Pemerintah Provinsi kepada masyarakat DKI Jakarta, akhirnya jadi 100 juga si penghujung tahun ini. Kami dari DAMRI sungguh berterima kasih atas kerja sama dengan PT Transjakarta untuk bisa menghadiahkan dan menggenapkan janji 100 unit bus listrik tersebut,” tuturnya.
Setia menekankan bahwa hadirnya bus listrik ini menjadi bukti komitmen perusahaan untuk menekan tingkat emisi karbon di sektor transportasi. Setelah sebelumnya menggunakan panel surya dalam operasional perusahaan.
Baca juga:
“Kami sangat-sangat serius untuk menjadikan perusahaan kami menjadi perusahaan yang green atau net zero emission ke depannya. Kami mulai dari hal-hal yang kecil tadinya seperti menggunakan solar panel dan lain-lain,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan 26 bus listrik tersebut akan menjadi bus pengumpang Transjakarta. Kata dia, ada 2 rute pengumpan yang akan dilayani bus tersebut.
“Unit bus listrik yang dioperasikan oleh Perum Damri ini adalah bus listrik lantai rendah yang akan melayani rute-rute integrasi pengumpan yang ada di Transjakarta yaitu rute Bundaran Senayan-TU Gas atau yang kita kenal dgn 4C dan juga rute Pulogadung-Pinang Ranti atau kita kenal dengan rute 4F,” tutur Welfizon.