Wamen BUMN Sebut Transisi Energi Butuh Bunga Kredit Murah
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong transisi energi di Tanah Air. Namun, untuk mewujudkan transisi energi juga perlu dukungan pembiayaan dari perbankan dalam bentuk bunga kredit murah kepada para pengusaha pembangkit listrik.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengakui ada banyak tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan transisi energi. Karena itu, pemerintah mengupayakan berbagai cara agar dapat terselesaikan.
Misalnya, sambung Tiko, di sektor kelistrikan pemerintah memecahkan tantangan jangka pendek dengan memberikan insentif pada pengusaha.
“Kelistrikan ini ada beberapa tantangan jangka pendek bagaimana kita memberikan insentif kepada para pengusaha yang melakukan kebangkitan usaha seperti coal fire dan disel untuk transisi energi ke energi terbarukan,” ujarnya dalam Seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2024, di Jakarta, Jumat, 22 Desember.
Namun, sambung Tiko, tak cukup hanya pemerintah. Kata dia, dalam mewujudkan transisi energi juga perlu dukungan pembiyaan dari perbankan melalui bunga kredit murah.
“Tentu ini peran para perbankan bagaimana meberikan persyaratan, mengarahkan dan memberikan bunga lebih murah untuk pengusaha-pengusaha pembangkit (listrik) yang ingin menurunkan emisinya dalam jangka pendek,” kata Tiko.
Baca juga:
“Ini yang kita mulai masukkan ke policy perbankan,” sambungnya.
Tiko juga mengungkapkan tanyangan skala besar yang dihadapi yakni belum adanya pembiayaan dari dalam negeri untuk jangka panjang terkait penerapan solar panel.
“Ini tentunya di dalam negeri belum ada sumber pendanaan US Dolar jangka panjang. Karena itu kita harus jaga international relationship,” jelasnya.