PP Presisi Genjot Pendapatan melalui Bisnis Jasa Pertambangan

JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PPRE) berkomitmen untuk tetap fokus pada bisnis jasa pertambangan sebagai strategi perusahaan di tahun 2024. Hal tersebut terungkap di dalam paparan public expose tahunan PPRE yang telah diselenggarakan pada hari ini, Rabu 20 Desember.

PP Presisi telah membidik beberapa potential market pada jasa pertambangan yang didapat secara berkesinambungan untuk menggenjot revenue untuk meningkatkan value added bagi seluruh pemangku kepentingan. Selain fokus pada jasa pertambangan PP Presisi juga tetap bersinergi dengan PT PP sebagai induk perusahaan pada bisnis jasa konstruksi khususnya infrastruktur.

Seiring dengan pencapaian kontrak baru di kuartal III 2023 yang mengalami peningkatan 69 persesn secara YoY sebesar Rp4,9 triliun apabila dibandingkan dengan pencapaian kuartal III 2022 sebesar Rp2,9 triliun, kontribusi market pada lini bisnis jasa pertambangan mendominasi sebesar 78 persen.

Kontribusi revenue pada jasa pertambangan juga mengalami peningkatan menjadi 48 persen, civil work 46 persen dan sisanya dari supporting bisnis sebesar 6 persen. Pencapaian kontribusi revenue dan market pada jasa pertambangan tersebut merupakan hal yang menggembirakan mengingat fokus bisnis perseroan saat ini dan ke depannya berada pada pengembangan bisnis jasa pertambangan.

"Fokus tersebut tentunya juga selaras dengan kebijakan pemerintah dalam program hilirisasi tambang dengan menggeliatnya pembangunan smelter yang mendorong permintaan akan bahan baku baterai yang menyebabkan peningkatan produksi pada nikel," ujar Direktur Utama PT PP Presisi Tbk, I Gede Upeksa Negara.

Dengan perolehan kontrak baru yang perseroan dapatkan pada jasa pertambangan di kuartal III 2023 ini, I Gede mengaku optimis akan mencapai target laba yang diharapkan di tahun 2023 ini. Pihaknya juga menargetkan peningkatan revenue kurang lebih 20-30 persen pada tahun 2024.

"Untuk mencapai tujuan tersebut kami telah menyusun strategi melalui peningkatan kapabilitas SDM khususnya yang menunjang kebutuhan Mining, peningkatan produktifitas alat dengan dukungan IT dan equipment technology, peningkatan kapasitas keuangan, serta peningkatan tata Kelola Perusahaan dengan selalu mengedepankan Quality, Health, Safety and Environtment. Diharapkan melalui upaya-upaya tersebut, fokus kami pada jasa pertambangan yang terintegrasi dapat semakin meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder," tambah I Gede Upeksa Negara.

“Selain itu saat ini kami juga melakukan financial strategi dengan beberapa opsi skema keuangan melalui pembiayaan jangka panjang atau penerbitan obligasi maupun dengan skema pembiayaan lainnya yang akan kami gunakan untuk menambah fleet pada jasa pertambangan yang dibutuhkan seiring dengan peningkatan dan proyeksi kontrak baru," ujar Arif Iswahyudi selaku Direktur Keuangan, Manrisk & Legal PP Presisi.