Dwiki Dharmawan Rangkum Perjalanan Krakatau Ethno Selama 30 Tahun di Industri Musik
JAKARTA - Dwiki Dharmawan merayakan 30 tahun perjalanan Krakatau Ethno. Dimulai sejak tahun 1993, kibordis 57 tahun itu merangkum perjalanan band ethno jazz yang ia gawangi.
Melalui akun Instagram miliknya, Dwiki mengunggah beberapa momen saat Krakatau Ethno tampil di The Papandayan, Bandung, Jawa Barat.
“Krakatau Ethno 30 Tahun (1993-2023) Alhamdulillah Wasyukurillah Sehat Semua,” tulis Dwiki Dharmawan dalam keterangan unggahan, dilihat Selasa, 19 Desember.
Dwiki menyebut perjalanan Krakatau Ethno di industri musik bukanlah hal mudah. Ia menyebut dasar yang membuat band masih bisa memenangi AMI Awards tahun ini, dan sudah berkeliling ke lima benua.
“Tidak mudah terus berkarya di tengah-tengah industri musik dunia yang dinamis dengan persaudaraan yang kuat,” kata Dwiki Dharmawan.
“Krakatau Ethno telah menjelajah 5 Benua dari Lincoln Center, Beijing Concert Hall, Toronto Jazz, Montreux Jazz, North Sea Jazz, Sydney Carnivale , Cervantino Fest, Murcia Jazz sampai MadaJazzCar,” sambungnya.
Kibordis asal Bandung itu tampak bamgga dan bersyukur dengan apa yang telah dicapai Krakatau Ethno. Ia menyebut sebuah prinsip yang dipegang selama 30 tahun perjalanan Krakatau Ethno, Think Locally Act Globally (Berpikir secara lokal, bertindak global).
Baca juga:
“Puji Syukur ke hadirat Allah Ta'ala Tuhan Yang Maha Kuasa. Tetap semangat berkarya, THINK LOCALLY ACT GLOBALLY,” katanya.
Adapun, 30 tahun perjalanan Krakatau Ethno telah melahirkan lima album, yaitu Mystical Mist (1993), Magical Match (2000), Two Worlds (2006), Rhythm of Reformation (2006), dan Carita Sasalad (2023).
Pada ajang AMI Awards 2023 yang dilangsungkan pada November lalu, Krakatau Ethno membawa pulang piala dengan menang dalam Kategori Karya Produksi World Music.