Kementerian Kesehatan Sebut 110 Orang Tewas dalam Serangan Israel Terhadap Jabalya di Gaza
JAKARTA - Sedikitnya 110 orang tewas dalam serangan Israel di Jabalya, Gaza utara dalam kurun waktu 24 jam terakhir, kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola kelompok militan Hamas Hari Senin.
Munir Al-Bursh, yang berada di klinik lapangan di Jabalya, mengatakan 110 jenazah telah dimakamkan di pemakaman tua di Jabalya hingga Senin pagi, sementara puluhan orang diyakini masih berada di bawah reruntuhan, seperti dikutip dari CNN 18 Desember.
Pemakaman tua di Jabalya, yang sudah tidak digunakan lagi, harus dibuka kembali karena jenazah tidak dapat dikuburkan di pemakaman terdekat Al-Falluja akibat serangan Israel, kata Al-Bursh.
Sebuah video yang direkam Al-Bursh dan dikirim ke CNN menunjukkan sembilan anak tewas tergeletak di tanah. Empat di antaranya terbungkus kain putih dengan nama mereka tertulis di kain tersebut. Al-Bursh mengatakan anak-anak tersebut berasal dari tiga keluarga di Jabalya, termasuk kerabat dekatnya sendiri.
Pengumuman Kementerian Kesehatan tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan. Namun, Al-Bursh mengatakan mayoritas korban tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.
Baca juga:
- Presiden Zelensky Sebut Komisi Eropa dan Ukraina akan Lakukan Penilaian Kepatuhan untuk Keanggotaan Uni Eropa
- Ada Tanda SOS di Dekat Lokasi Sandera Tertembak Militer Israel: Komandan IDF Akui Sulit, Sempat Dikira Jebakan Hamas
- Militer Israel Klaim Temukan Terowongan Terbesar Hamas: Mampu Dilalui Kendaraan, Panjangnya 4 Kilometer
- Kunjungi Perbatasan Lebanon, Menhan Israel: Hizbullah Ingin Naik Tingkat, Kami akan Naik Lima Tingkat
Terpisah, Israel Defense Forces (IDF) mengatakan mereka tidak dapat mengomentari tuduhan spesifik serangan tanpa koordinat geografis, namun mengatakan kepada CNN, mereka mematuhi hukum internasional.
Sebaliknya, mereka menuduh Hamas “dengan sengaja dan sistematis” menempatkan sasaran militer di kalangan penduduk sipil.