Sebelum Jadi Miliarder, Warga Tuban Rupanya Penerima Bantuan Pangan Non Tunai Kemensos

TUBAN -  Warga Desa Sumergeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, bernasib baik. Sebelum menjadi miliader, rupanya mereka merupakan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Namun takdir berkata lain, kini warga pelosok perbatasan Jatim dan Jawa Tengah itu menjadi sorotan masyarakat luas, karena mendadak kaya raya. Ratusan masyarakat mendadak menjadi miliarder setelah menjual tanah kepada PT Pertamina. 

Tanah tersebut dijual untuk pembangunan kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR) yang bekerja sama dengan perusahaan Rusia, Rosneft. Dari menjual tanah itu, rata-rata masyarakat setempat mendapatkan uang ratusan juta hingga tertinggi Rp28 miliar. 

"Di Desa Sumurgeneng ini ada 288 keluarga penerima manfaat (KPM) BPNT," kata Imron,

petugas pendamping Bantuan Sosial Pangan (BSP) atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jenu, Kabupaten Tuban, dikonfirmasi, Kamis, 18 Februari 2021.

Bahkan, kata Imron, bantuan BPNT itu juga menyasar masyarakat yang telah mendapatkan uang miliaran, setelah menjual tanah untuk proyek kilang minyak. Mendapati hal tersebut, otomatis mereka akan dicoret sebagai penerimaan program pemerintah pusat tersebut karena sudah menjadi miliarder. "Ada memang, warga yang kemarin mendapat M-M an (miliaran) juga mendapat bantuan (BPNT)," katanya. 

Berapa jumlah penerima yang akan diganti belum diketahui. Sebab, saat ini tim telah turun kelapangan untuk memverifikasi ulang di Desa Sumurgeneng. "Kemarin sudah ke sana dan saat ini masih verifikasi," kata Imron. 

Diketahui, di Desa Sumurgeneng ini ada sekitar 280 warga atau pemilik lahan yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak. Semua warga telah setuju lahannya di jual untuk pembangunan proyek Nasional tersebut. 

Harga ganti rugi lahan milik warga dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp600 hingga Rp800 ribu per meter persegi. "Paling banyak sekitar Rp28 miliar, itu orang Surabaya yang sudah lama memiliki lahan disini," kata Kades Sumurgeneng, Ghianto.

Proyek pembangunan kilang minyak yang berada di Kecamatan Jenu itu menelan dana USD15 miliar hingga USD16 miliar atau sekitar Rp225 triliun. Proyek ini menempati area seluas kurang lebih 900 hektar. 

Dari luas lahan tersebut, jumlah lahan warga terdampak untuk proyek kilang minyak ini ada 529 bidang berada di tiga desa di Kecamatan Jenu, Tuban. Tiga Desa itu adalah Wadung, Kaliuntu, dan Sumurgeneng.