Prediksi Pasar Kripto Indonesia di Tahun 2024, Reku: Sangat Menarik
JAKARTA - Dalam gelaran Crypto Outlook 2024 oleh Reku belum lama ini, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Sanjaya mengatakan bahwa industri kripto terus mengalami pertumbuhan signifikan.
“Per November 2023, jumlah pelanggan aset kripto terdaftar mencapai 18,25 juta dengan pertumbuhan rata-rata pelanggan setiap bulan sebesar 437,9 ribu sejak Februari 2021,” kata Tirta, dikutip Senin, 19 Desember.
Pertumbuhan tersebut menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap aset kripto. Namun, Tirta menambahkan bahwa pertumbuhan itu perlu diikuti dengan edukasi, apalagi menjelang Bitcoin Halving yang diproyeksikan terjadi pada 2024.
“Dengan pemahaman yang baik, masyarakat diharapkan bisa lebih bijak dalam berinvestasi di aset kripto,” jelasnya lebih lanjut.
Tirta juga menyampaikan nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai RP104,9 triliun pada Januari hingga Oktober 2023. Dengan demikian, Indonesia menempati peringkat ketujuh sebagai negara dengan jumlah investor aset kripto terbesar di dunia.
Baca juga:
- Crypto Outlook 2024: Reku, Bappebti dan CFX Bicara Soal Perkembangan Pasar Kripto
- China Usulkan Sistem Empat Tingkat untuk Tanggapi Insiden Keamanan Data
- Platform Perdagangan NFT Alami Pencurian, Jutaan Dolar NFT Hilang
- Penelitian Virginia Tech Ungkap Kemungkinan Bias di ChatGPT Terkait Isu Keadilan Lingkungan
Menyoal potensi industri kripto tahun 2024 mendatang, Chief Compliance Officer (CCO) sekaligus Ketua Umum Aspakrindo-ABI Robby mengatakan pasar kripto terus menunjukkan performa positif.
“Tahun 2024 mendatang juga diproyeksi semakin menarik bagi pasar kripto dengan adanya halving Bitcoin. Oleh karena itu, Reku juga mengajak masyarakat untuk melebarkan pilihan diversifikasi investasinya ke instrumen yang berpeluang positif,” pungkas Robby.