Evaluasi Debat, KPU: Capres Kuat Berdiri Lama untuk Yakinkan Rakyat

JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari angkat bicara terkait evaluasi debat capres perdana, Selasa malam yang memperlihatkan ketiga kandidat berdiri tanpa meja atau benda di sekitarnya.

Menurut Hasyim, para kandidat juga tidak mempersoalkan mereka harus berdiri tanpa meja.

“Yang penting debat atau ada mejanya? Yang penting ada debatnya kan, saya kira begitu saja. Ada meja tidak ada meja ya sudah, nyatanya mereka bertiga happy. Kuat berdiri lama, itu untuk meyakinkan rakyat kita bahwa presiden kita kuat semua, sehat semua tahan berdiri,” kata Hasyim saat melakukan pemantauan logistik Pemilu 2024 di Denpasar, Bali, Rabu 13 Desember malam dikutip dari ANTARA.

Hasyim rencananya pada Kamis 14 Desember akan mengumpulkan tim pemenangan atau kampanye pasangan calon presiden-wakil presiden guna mengevaluasi jalannya debat perdana.

Meski mengetahui sejumlah komentar dan pertanyaan yang muncul di masyarakat pascadebat perdana, Hasyim Asy’ari menegaskan bahwa evaluasi bersama tim harus dilakukan sebelum memberikan tanggapan.

Beberapa isu yang menjadi sorotan melibatkan cawapres pendamping yang dianggap memprovokasi pendukung, konsep dan format debat, batas waktu, hingga konsekuensi bagi pendukung yang menciptakan keributan.

Hasyim Asy’ari menambahkan bahwa di luar debat, KPU akan memastikan pengawasan suara di tempat pemungutan suara (TPS) dan menjaga keterbukaan seluruh proses, dengan harapan bersama-sama dapat menjamin kelancaran Pemilu 2024.

Dengan keyakinan bahwa pemilu mendatang akan mencapai partisipasi pemilih sebesar 81,8 persen, seperti pada Pemilu 2019, KPU akan fokus pada pemilih yang datang ke TPS.

“Saya akan mengurus yang hadir memilih, kalau yang tidak hadir kan faktornya banyak, misal cocok dengan calon-calonnya tidak, sementara calon itu yang menyediakan bukan KPU tapi pihak lain, cocok dengan visi misinya tidak. Jadi sekarang ini calon dari tim kampanye sedang berusaha untuk meyakinkan pemilih agar memilih dirinya,” pungkas Hasyim Asy’ari.