Puluhan Ton Beras Diproyeksikan Jadi Kebutuhan di Kawasan Industri

TANJUNG SELOR -Kawasan Industri  di Tanah Kuning-Mangkupadi, Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), diproyeksi akan menyerap lebih dari 100 ribu tenaga kerja.

Karenanya kebutuhan pokok untuk pekerja di kawasan industri ikut meningkat seperti kebutuhan beras.  

"Kalau 100 ribu pekerja kebutuhan beras untuk 1 pekerja kebutuhannya 0,3 kilogram beras per hari, maka bisa mencapai 30 ton per hari," kata  Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bulungan, Risdianto, Rabu, 13 Desember.

Potret proyeksi tersebut dinilai menjadi tantangan bagi ketahanan pangan Kabupaten Bulungan. Mengingat jumlah produksi padi sawah di Bulungan rata-rata 4 ton per hektare.

"Artinya produksi pertanian lokal belum cukup untuk kebutuhan pangan di sana Tanah Kuning," ujarnya.

Risdianto mengatakan, semua pihak terutama petani dapat mengubah pola pikir yakni menanam padi tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi pribadi saja, melainkan juga sebagai sumber pencaharian ekonomi.

“Kita harus mengubah mindset menanam hanya untuk makan, agar para petani lebih termotivasi mengembangkan komoditi pertanian," tegasnya.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras lokal di Bulungan  mengalami penurunan pada tahun ini (2023). Angka penurunan mencapai 757 ton, atau dari 6.892 ton menjadi 6.134 ton.

Penurunan produksi beras ini juga terjadi di Kabupaten/Kota di Kaltara. 

Seperti di Kabupaten Nunukan sebesar 2.832 ton, atau dari 7.674 ton menjadi 4.842 ton.

Penurunan beras di Tana Tidung sebesar 91,96 ton, atau dari 336 ton menjadi 244 ton. Kota Tarakan sebesar 8,27 ton, atau dari 36,52 ton menjadi 28,25 ton.

Namun, di Kabupaten Malinau menjadi satu-satunya daerah yang catatkan pertumbuhan produksi beras, namun persentasenya tergolong kecil di bawah satu persen. Produksi beras di daerah ini naik 23 ton, atau dari 3.161 ton menjadi 3.185 ton.