Suaranya Tergerus di Basis Jokowi, Ganjar: Kita Turun dan Lihat Sebabnya Apa

JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo akan makin masif turun bertemu masyarakat. Bahkan, Ganjar akan melihat apa yang jadi penyebab suara pemilihnya tergerus di sejumlah daerah basis pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PDIP.

Hal ini disampaikan Ganjar menanggapi hasil survei terbaru Litbang Kompas pada hari ini, Senin, 11 Desember. Disebutkan adanya pergeseran suara pemilih PDIP yang tadinya memberi dukungan ke pasangan calon nomor urut tiga jadi memilih pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Kita akan lihat titik-titiknya, di tempat itu turun dan (melihat, red) sebabnya apa,” kata Ganjar kepada wartawan di FX Senayan, Jakarta, Senin, 11 Desember.

Setelah mendengar alasannya, Ganjar bilang calon legislatif maupun juru kampanye akan bertugas menjelaskan secara lebih klir. “Karena memang ada isu-isu yang kemarin bersliweran,” tegasnya.

“Mungin itu juga yang para pemilih punya deteminasi untuk memilih. Jadi kita akan clearance di tempat-tempat tertentu dan kita punya petanya,” sambung Ganjar.

 

Diberitakan sebelumnya, Litbang Kompas mengungkap pemilih PDIP mulai beralih dukungan dari Ganjar ke Prabowo. Posisi keduanya kini berbalik.

“Ganjar yang sebelumnya unggul tipis atas Prabowo dengan selisih 2,8 persen, sekarang posisinya terbalik, lebih unggul Prabowo dengan jarak keterpilihan mencapai 21,7 persen," bunyi keterangan survei tersebut.

Survei ini menjelaskan melebarnya jarak elektabilitas Prabowo dan Ganjar karena terbelahnya dukungan pemilih PDIP dan pemilih Jokowi. Suara loyalis PDIP pada 2019 yang mendukung Ganjar kekinian anjlok hingga 20 persen.

"Soliditas dukungan dari orang-orang yang pada Pemilu 2019 memilih PDI-P kepada Ganjar yang pada Agustus 2023 mencapai 60,6 persen sekarang tinggal 40,7 persen."

Sebaliknya, survei Litbang Kompas melihat pemilih PDIP yang memberikan suaranya kepada Prabowo cenderung meningkat. Mulanya hanya 22,1 persen kini menjadi 35,1 persen. Mereka juga menilai partai pendukung Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran semakin solid.

"Dukungan partai-partai koalisi pendukung Prabowo juga semakin solid, rata-rata meningkat signifikan ketimbang Agustus lalu," ungkap survei tersebut.