Ekonom Sarankan Perum Bulog Kembangkan Sistem Peringatan Dini Soal Stok Beras Nasional

JAKARTA - Ekonom dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin menyarankan Perum Bulog yang berada di bawah kepemimpinan Direktur Utama baru Bayu Krisnamurthi untuk mengembangkan sistem peringatan dini (early warning) soal stok beras nasional.

"Dengan demikian, Bulog memiliki wawasan mengenai berapa stok beras yang diperlukan untuk menjaga harga," ujar Gunawan di Medan, dikutip dari Antara, Sabtu 9 Desember..

"Early warning" tersebut, pria yang juga Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut itu melanjutkan, akan menambah kemampuan Bulog untuk mengantisipasi situasi yang berpotensi mengurangi stok beras nasional dan, ujungnya, melambungkan harga.

Misalnya, Gunawan melanjutkan, seperti fenomena El Nino yang membuat banyak sentra padi di Indonesia gagal tanam dan gagal panen sehingga harga beras melambung.

Bukan cuma itu, peringatan dini diyakini Gunawan dapat membangkitkan inovasi Bulog untuk mengantisipasi kondisi lain yang memancing kenaikan harga beras, misalnya ketika harga pupuk semakin mahal.

"Kemudian, Bulog juga dapat bersiap saat muncul kondisi tidak terduga seperti pandemi COVID-19 lalu," kata dia.

Di luar itu, Gunawan menyatakan bahwa Bayu Krisnamurthi idealnya menjaga semua upaya untuk menjaga harga beras stabil seperti saat ini yang dinilainya sudah baik.

"Kinerja Bulog di bawah kepemimpinan Dirut sebelumnya, Budi Waseso, untuk mengendalikan harga beras sudah cukup baik. Namun memang akan jauh lebih baik ketika kinerja itu disempurnakan," tutur dia.

Salah satu cara yang bisa dilakukan, Gunawan menambahkan, yaitu dengan memperbanyak penggilingan padi Bulog di Indonesia.

Menurut dia, dengan menambah penggilingan-penggilingan hingga ke luar Pulau Jawa, penyerapan beras petani oleh Bulog dapat lebih maksimal.

"Ini memang idealnya program jangka panjang. Menambah penggilingan beserta gudangnya akan membantu Bulog menyerap beras petani lokal," ujar Gunawan.

Bayu Krisnamurthi diangkat menjadi Dirut Perum Bulog menggantikan Budi Waseso melalui Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-341/MBU/12/2023 tanggal 1 Desember 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perum Bulog.

Budi Waseso sendiri diangkat sebagai Komisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero).