Timnas AMIN Sebut Janji Anies Perbanyak Jalur Kereta Api Imbangi Pembangunan Jalan Tol Era Jokowi
JAKARTA - Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Usamah Abdul Aziz menjelaskan maksud capres nomor urut 1, Anies Baswedan yang berencana memperbanyak pembangunan jalur kereta api ketika terpilih di Pemilu 2024.
Menurut Usamah, keinginan Anies mengaktifkan jaringan kereta api pada berbagai wilayah di Indonesia bukan diartikan sebagai antitesa dari kebijakan Presiden Joko Widodo yang gencar membangun jalan tol ribuan kilometer.
Namun, Anies ingin mengimbangi komposisi pembangunan infrastruktur yang sudah ada oleh pemerintahan di periode sebelumnya.
"Justru dengan Pak Jokowi bangun tol yang cukup masif, saat ini rasanya kita perlu juga diimbangi dengan jalur kereta api. Ini sebagian dari estafet. Jadi, kalau Presiden terdahulu sudah membangun tol yang banyak, mungkin Presiden berikutnya memang perlu juga memikirkan jalur kereta api," kata Usamah di Rumah Pemenangan AMIN, Jumat, 8 Desember.
Lagipula, menurut Usamah, penambahan jalur kereta api yang Anies gagas ditujukan untuk mengefektifkan biaya logistik yang didistribusikan ke berbagai daerah.
"Kalau berbicara masalah logistik, bicara masalah kepastian keberangkatan, murahnya transportasi, itu bisa dijawab dengan kereta api. Dengan harga terjangkau, kita bisa berpindah pindah ke beberapa daerah," jelas Usamah.
Baca juga:
- Alasan Ganjar Keliling ke Pelosok Daerah yang Suaranya Kecil: Ini Amanah, Mendengarkan yang Paling Terpencil
- Jelang Debat Capres Pertama, Anies Utamakan Bahas Pelanggaran HAM
- Ganjar Ingatkan Tugas Polri-TNI Pastikan Pilpres 2024 Adil Tanpa Intervensi
- Tangani Gelombang Pengungsi Rohingya di Aceh, Jokowi Pastikan Koordinasi dengan Organisasi Internasional
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengungkapkan dirinya lebih memilih untuk memperbanyak operasional jaringan kereta api di Indonesia sebagai akses transportasi.
Daerah yang dijanjikan Anies saat berkampanye beberapa hari terakhir di antaranya jalur kereta api double track di Kertapati-Tanjungkarang-Bakauheni, serta jaringan kereta api yang menghubungkan Banjarmasin dan Banjarbaru.
Pandangan Anies ini berbeda dengan kebijakan Presiden Joko Widodo yang selama memerintah dua periode terakhir menggencarkan pembangunan jalan tol hingga ribuan kilometer.
Hal ini disampaikan Anies dalam pemaparan secara daring di Rakernas Masyarakat Transportasi Indonesia, Rabu, 6 Desember malam.
"Kami berharap bisa lebih mengaktifkan jalur kereta api antarwilayah, khususnya di Pulau Jawa, banyak sekali jalur-jalur rel Kereta Api yang perlu diaktifkan lagi," kata Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memandang, diperlukan penambahan jumlah armada kereta api yang beroperasi. Sehingga, intensitas keberangkatan armada per hari yang masih sedikit bisa ditingkatkan. Hal ini, lanjut Anies, juga akan mengubah kebiasaan masyarakat yang selama ini lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Menurutnya, pengaktifan jalur dan penambahan jaringan kereta api antarwilayah lebih efisien dan memiliki fungsi lebih maksimal dibanding jalan tol.
"Ini investasinya sebenarnya bisa lebih kecil daripada membangun jalan tol, memiliki safety yang lebih tinggi, kemudian efek polusinya juga lebih rendah, dan akan bisa membangun perasaan kesetaraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan berbasis kendaraan pribadi," imbuhnya.