WHO Sebut Situasi di Gaza Memburuk dari Waktu ke Waktu Seiring Peningkatan Serangan Israel di Selatan

JAKARTA - Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Hari Selasa, situasi di Jalur Gaza, Palestina semakin memburuk seiring dengan semakin intensifnya pemboman Israel di wilayah selatan wilayah Palestina di sekitar kota Khan Younis dan Rafah.

"Situasinya semakin buruk dari waktu ke waktu," Richard Peeperkorn, perwakilan WHO di Gaza, mengatakan kepada wartawan melalui tautan video, melansir Reuters 5 Desember.

"Ada pemboman intensif yang terjadi di mana-mana, termasuk di wilayah selatan, Khan Younis dan bahkan di Rafah," sambungnya.

Lebih jauh Peeperkorn mengatakan, bantuan kemanusiaan yang mencapai Gaza terlalu sedikit, dengan WHO sangat prihatin terhadap kerentanan sistem kesehatan di wilayah padat penduduk tersebut, karena semakin banyak orang yang pindah lebih jauh ke selatan untuk menghindari pemboman.

"Kita akan menyaksikan pola yang sama seperti yang terjadi di utara," ujarnya, mengacu pada wilayah utara Gaza yang terkena bom hebat dan hampir terputus dari pasokan kemanusiaan.

"Itu tidak bisa terjadi. Saya ingin memperjelas hal ini, bahwa kita sedang melihat bencana kemanusiaan yang semakin meningkat," tandasnya.

Terpisah, Thomas White, direktur badan Palestina PBB di Gaza mengatakan, lebih dari 600.000 penduduk telah diperintahkan untuk pindah, guna menghindari pemboman.

"Rafah yang biasanya berpenduduk 280 ribu jiwa dan sudah menampung sekitar 470 ribu pengungsi internal (IDP) tidak akan sanggup menghadapi peningkatan dua kali lipat jumlah pengungsi di sana," tulis White di platform media sosial X.

Sedangkan James Elder, juru bicara badan anak-anak PBB UNICEF mengatakan, wilayah Gaza yang ditetapkan sebagai wilayah aman oleh Israel tidak memenuhi persyaratan dasar, memperingatkan tidak adanya sanitasi dan tempat berlindung telah menciptakan "badai sempurna" bagi wabah penyakit.

"Ini adalah zona aman ketika Anda dapat menjamin kondisi makanan, air, obat-obatan dan tempat tinggal," jelasnya kepada wartawan melalui tautan video dari Kairo setelah mengunjungi Gaza.

"Saya telah melihat sendiri bahwa tempat-tempat ini sama sekali tidak ada. Ini adalah petak-petak kecil tanah tandus atau merupakan sudut jalan. Itu adalah trotoar. Itu adalah bangunan setengah jadi. Tidak ada air," urainya.

"Hanya gencatan senjata yang akan menyelamatkan anak-anak Gaza saat ini," menyebut pendekatan Israel untuk menciptakan zona ini tidak berperasaan dan dingin.