Menteri Trenggono Tegaskan Komitmen Perluas Kawasan Konservasi 30 Persen di 2045

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan komitmen Indonesia untuk memperluas kawasan konservasi hingga mencapai 30 persen dari total luas wilayah laut pada tahun 2045.

Hal ini ditegaskannya saat memberikan sambutan secara daring pada Seminar Internasional “Toward Indonesia Marine Conservation” di Jakarta, pada Selasa, 5 Desember.

"Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk berkontribusi pada Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework, yang menargetkan 30 persen wilayah laut global perlu dilindungi pada 2030. Mengingat kondisi nasional, kami memerlukan lebih banyak waktu untuk mewujudkan target tersebut, dan berencana untuk mencapainya pada 2045," ujar Trenggono dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 5 Desember.

Menteri Trenggono menyebut, banyak tantangan untuk mencapai target tersebut. Tidak hanya dari segi sumber daya finansial dan non-finansial, tetapi juga memastikan bahwa perlindungan 30 persen memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat.

"Saya juga ingin menginformasikan bahwa perlindungan 30 persen wilayah laut merupakan bagian dari 5 strategi ekonomi Biru KKP. Kawasan konservasi akan mendukung produksi ikan, penyerapan karbon, serta produksi oksigen dari laut," ujarnya.

Menerapkan perlindungan 100 persen mungkin akan memberikan manfaat penuh bagi lingkungan, namun menurut Trenggono dampaknya terhadap masyarakat lokal perlu dipertimbangkan.

Sementara itu, menerapkan tingkat perlindungan yang kompromis, misalnya kawasan konservasi yang multiguna akan menguntungkan masyarakat, tetapi mungkin mengurangi efektivitas kawasan konservasi dalam melindungi ekosistem.

"Pertimbangan ekologi, sosial, ekonomi, dan tata kelola sangat penting sebelum kami mengambil keputusan untuk merencanakan, merancang, dan mengelola kawasan konservasi Indonesia untuk target saat ini dan masa depan," tuturnya.

Trenggono meyakini melalui kolaborasi dan komunikasi dengan para pakar, organisasi, serta mitra nasional dan internasional, pihaknya dapat mengatasi tantangan dalam menyeimbangkan dan menyelaraskan perlindungan dan pemanfaatan berkelanjutan dalam pengelolaan Kawasan Konservasi.

"Kami percaya, tantangan Indonesia untuk mencapai target global merupakan tantangan bersama bagi semua negara," kata dia.