Antisipasi Lonjakan Penumpang di Nataru, Ditjen Hubla Siapkan 1.354 Kapal
JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi menyampaikan telah menyiapkan 1.354 kapal untuk mengantisipasi penumpang pada libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Antoni mengatakan pemerintah memprediksi akan ada lonjakan volume penumpang sebesar 5 persen dibandingkan priode yang sama di tahun lalu.
“Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang tersebut, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiapkan armada angkutan laut sebanyak 1.354 kapal dengan kapasitas 242.069 penumpang,” ujar Antoni di Jakarta, Selasa, 5 Desember.
Selain itu, lanjut Antoni, Ditjen Perhubungan Laut juga akan membentuk posko pemantauan di 264 pelabuhan Indonesia mulai 18 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024.
“Posko-posko ini bertujuan untuk memantau situasi di lapangan sekaligus menjamin kelancaran, keamanan, dan kenyamanan perjalanan penumpang,” tuturnya.
Antoni juga menekankan seluruh armada kapal harus dipastikan dalam keadaan laik laut. Termasuk juga harus bahu membahu dalam meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran, termasuk mengantisipasi cuaca ekstrim.
Mengingat Nataru kerap bersamaan dengan cuaca ekstrim, Antoni juga menginstruksikan agar fasilitas pelabuhan menjadi perhatian bagi para UPT dan Operator. Sedangkan perusahan pelayaran diminta untuk dapat meng-update info terkini jadwal kedatangan atau keberangkatan kapal baik di pelabuhan atau melalui media sosial.
“Untuk itu, diharapkan seluruh Unit Pelaksana Teknis dan para Nahkoda agar selalu memantau prakiraan cuaca yang didapat dari BMKG. Syahbandar juga wajib melakukan penundaan keberangkatan kapal apabila terjadi kondisi cuaca buruk sebelum kapal berangkat, karena keselamatan pelayaran tidak dapat dikompromi,” jelasnya.
Baca juga:
Pada kesempatan yang sama, Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Hendri Ginting mengungkapkan bahwa Kemenhub akan mengoptimalkan potensi armada angkutan laut pada UPT di daerahnya masing-masing. Terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik atau balik sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan penumpang.
Untuk meningkatkan koordinasi, Hendri mengatakan pihaknya akan selalu bersinergi dan melibatkan semua pihak terkait dalam manajemen keadaan darurat.
Lebih lanjut, Hendri mengatakan hal tersebut diimplementasikan melalui pembaharuan rencana darurat secara teratur dan melibatkan pelatihan dan simulasi, serta memetakan lokasi kapal negara KPLP dan Kenavigasian.
“Kami berkomitmen penuh dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Dengan persiapan ini, kami yakin arus mudik dan balik Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dapat berjalan dengan lancar,” kata Hendri.