Gibran Ingin Lulusan Santri Tak Hanya Pintar Ngaji: Harus Ngerti Perbankan Syariah dan IT
TANGERANG - Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menginginkan lulusan Santri dari Pondok Pesantren tidak ingin pintar ngaji saja.
Gibran mendatangi Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 2 di Batu Ceper, Kota Tangerang, Senin, 4 Desember. Dalam sesi tanya jawab, Hafiz mahasiswa di ponpes tersebut mengkhawatirkan lulusan dengan jurusan Ulumul Quran akan sulit bersaing di dunia kerja.
“Kita Mahasantri yang setara mahasiswa, berlatar belakang pesantren dengan jurusan Ulumul Quran, bagaimana kita dapat kesempatan di dunia kerja," katanya bertanya ke Gibran.
“Di mana jurusan Ulumul Quran itu bisa dapat pekerjaan apa? apa cuma jadi Kiai atau pendakwah saja? padahal kita ingin menguasai tertentu. Bagaimana tanggapan Mas Gibran terkait hal itu," lanjutnya.
Menjawab keresahan dari Mahasiswa di Ponpes tersebut, Gibran ingin lulusan santri memiliki daya saing di dunia kerja dalam menghadapi tantangan revolusi industri 5.0.
Baca juga:
- Wamenkumham Pilih Tersenyum Usai Diperiksa Penyidik KPK Sejak Pagi
- Bantah Rumor Usul hanya Paparan Visi-Misi, TKN Sebut Prabowo-Gibran Tak Sabar Ikuti Debat
- Gibran Janji Perbarui Teknologi dan Upgrade Kualitas Guru Agar Lulusan Santri Bisa Bersaing di Dunia Kerja
- KPU Buat Format Debat Cawapres didampingi Capres dan Sebaliknya, Timnas AMIN: Sulit Atur Porsinya
Karena itu, pasangan Prabowo Subianto tersebut meminta untuk santri memiliki keahlian lain mulai dari perbankan sampai IT.
“Kalau santri kan pasti pintar ngaji, tapi kita juga pengen santri itu misalnya ya, mengerti perbankan syariah, ngerti ekonomi syariah, ngerti bagaimana caranya dakwah dengan menggunakan media sosial,” imbuh dia.
"Mengerti programming ngerti coding, ngerti cyber defense, cyber security, ngerti pertanian dengan menggunakan teknologi-teknologi AI dan lain-lain, nah ini nanti ke depan sekali lagi ya ini memang PR kita," sambung Gibran.
Gibran lantas berbicara soal Dana Abadi Pesantren. "Makanya saya minta tolong ke Pak Kiai dan pengurus pesantren untuk bisa mengawal dana abadi pesantren," tegas Gibran.