Dialog di Boyolali, Puan Tegaskan Dukungan untuk Kemajuan Seniman

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani berdialog dengan para seniman saat melakukan kunjungan kerja ke Boyolali, Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, ia menyebut bahwa hasil karya para seniman sering kali menyuarakan hati nurani rakyat.

Kegiatan dialog Puan bersama komunitas seniman yang terdiri dari seniman campursari, dalang dan penari dilaksanakan di Kebun Raya Indrokilo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada Minggu 3 Desember.

Sebelum melaksanakan dialog, Puan juga menyempatkan melakukan aksi penanaman pohon di Kebun Raya Indrokilo sebagai simbol wujud kepedulian terhadap perubahan iklim yang menjadi tantangan global.

Puan mengatakan seniman merupakan pilar keberlanjutan kreativitas dan warisan budaya di mana seniman dinilai memainkan peran krusial dalam membentuk masyarakat yang berdaya saing dan berbudaya. Untuk itu, menurutnya, penting untuk mendukung setiap hasil karya seniman.

"Melalui hasil karya para seniman, kita jadi lebih berwarna hidupnya. Karya seniman bisa membuat manusia tersenyum, tertawa, sedih, menangis, marah dan bahagia," kata Puan, di hadapan para seniman.

Lebih lanjut, perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI ini mengungkapkan bahwa tidak sedikit hasil karya para seniman merupakan representasi kegundahan di masyarakat. Puan pun mendukung kemajuan para seniman.

"Karya para seniman seringkali menyuarakan hati nurani rakyat sehingga makin didengar, dilihat, dan dirasakan oleh lebih banyak orang," tutur Legislator dari Dapil Jateng V ini.

Seiring perkembangan zaman yang semakin modern, seni dan budaya tradisional disebut nyaris terus terkikis. Bahkan tidak sedikit pula anak-anak muda sekarang yang seakan-akan tidak peduli tentang pentingnya seni dan budaya bagi generasi yang akan datang.

"Jadi menurut saya seniman di Indonesia seperti Bapak Ibu sekalian harus didukung, tidak bisa tidak," ungkap Puan disambut tepuk tangan para seniman.

Puan lantas bercerita sewaktu kecil dirinya juga berlatih menari Jawa. Menurutnya, diperlukan dedikasi dalam setiap latihan yang akan menguatkan mental penari saat di atas panggung.

"Saya sendiri waktu kecil itu dulu disuruh belajar menari Jawa jadi kadang masih ingat juga bahwa latihannya itu tidak gampang harus ada dedikasi, harus telaten, harus sabar supaya bisa menari dengan baik," kisah Puan.

Oleh karena itu, Puan sangat menghargai dan mendukung seniman dan hasil-hasil karyanya.

"Mendukung seniman adalah mendukung pelestarian budaya Indonesia mendukung penguatan bangsa Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan," jelas mantan Menko PMK tersebut.

Dalam kesempatan ini, Puan mengajak dua orang seniman ketoprak naik ke atas podium, yakni Yati dan Pak Popong. Ia menanyakan kebutuhan mereka menunjang latihan.

"Bu Yati dan Pak Popong, kalau lagi latihan ketoprak apa masih ada yang kurang dan atau perlu ditambah?” tanya Puan.

"Kami para senikan ketoprak merasa perlu gedung kesenian untuk pentas dan bantuan gamelan. Agar latihan dan pentas kami bisa lebih menghibur yang hadir," jawab Pak Popong.

"Kami juga merasa tersanjung bisa bertemu Mbak Puan. Apalagi kami tahu kalau didukung oleh Mbak Puan jadi kami semakin bersemangat lagi," timpal Yati.

Puan menyatakan akan menyalurkan aspirasi dari para seniman kepada Pemerintah, dan berupaya memfasilitasi kebutuhan mereka.

Dalam kesempatan itu, Puan juga menyalurkan bantuan senilai Rp 100 juta untuk 20 kelompok seniman dan 1.000 Paket sembako sebagai dukungan dewan legislatif dalam mengembangkan kesenian tradisional.