Final FIFA U-17 World Cup 2023: Jerman U-17 Juara!

JAKARTA - Jerman U-17 berhadapan dengan Perancis U-17 pada partai final FIFA U-17 World Cup 2023 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu, 2 Desember 2023.

Jerman U-17 akhirnya mewujudkan ambisinya untuk membuat sejarah di FIFA U-17 World Cup. Mereka untuk kali pertama menjuarai turnamen dua tahunan ini setelah menekuk Perancis U-17 melalui drama adu penalti.

Pertandingan pada waktu normal berjalan sengit hingga berakhir 2-2. Pada adu penalti, Der Panzer kembali beruntung dengan menang 4-3.

Perancis U-17 sebetulnya lebih menguasai jalannya babak pertama. Bahkan, penguasaan bola terlihat dominan dengan 62 persen.

Hanya saja, anak asuh Jean-Luc Vannuchi tampil tak efektif. Mereka hanya berkutat di daerah sendiri dan jarang menembus sepertiga pertahanan lawan.

Alhasil, Les Bleus cuma punya satu tembakan ke gawang dari dua percobaan.

Sebaliknya, Jerman U-17 malah kerap menghancurkan pertahanan lawan. Mereka bahkan membuat empat tembakan tepat sasaran dari delapan upaya.

Angka itu tak lepas dari efektivias Der Panzer dalam meredam Les Bleus. Skema garis pertahanan tinggi yang diterapkan Christian Wuck terbukti berhasil.

Perancis U-17 tidak berkutik. Mereka sulit sekali untuk memasuki wilayah Jerman U-17.

Bahkan, seringkali serangan mereka kandas di lini kedua Der Panzer dengan cegatannya yang impresif.

Kegagalan Perancis U-17 membangun serangan dari bawah menjadi bukti skenario pertahanan tinggi Jerman U-17 berjalan baik. Lini serang Der Panzer memberi tekanan kepada di wilayah lawan agar tak nyaman berlama-lama dengan bola.

Melalui skema apik itu, Jerman U-17 sejatinya berhasil mencetak gol cepat pada menit ketiga. Namun, gol Paris Brunner itu dianulir setelah sang pengumpan, Max Moerstedt, lebih dulu offside.

Perancis U-17 kembali tertekan lima menit kemudian. Beruntung, pemain bertahan mereka masih sigap memblok bola.

Les Bleus tidak berkembang. Mereka tidak tenang ketika menguasai bola buntut dari pressing lawan. Ujungnya, mereka sering kehilangan bola.

Kondisi itu dimanfaatkan Der Panzer untuk melakukan serangan balik cepat. Salah satu peluang lahir dari tendangan spekulasi Noah Darvich menit ke-14. Sayang, tembakan dari luar kotak penalti itu masih melambung.

Lima menit kemudian, giliran Brunner mengancam. Lagi-lagi lewat tembakan spekulasi yang masih melambung di atas mistar gawang Paul Argney.

Perancis U-17 hanya punya satu peluang emas pada menit ke-22. Saimon Bouabre melepaskan tembakan placing dari dalam kotak penalti, tapi masih bisa ditepis Konsantin Heide.

Petaka buat Les Bleus datang pada menit ke-25. Jerman U-17 mendapat hadiah penalti setelah Aymen Sadi melanggar Moerstedt.

Wasit memutuskan menunjuk titik putih setelah mengamati lewat video assistant referee (VAR).

Paris Brunner yang menjadi eksekutor sukses melakukan tugasnya. Sepakan mendatarnya ke arah kanan tak bisa dibaca Argney yang bereaksi berlawanan.

Ketinggalan 0-1 membuat Les Bleus mulai mencoba keluar dari tekanan, tapi selalu gagal. Malah Jerman U-17 berhasil mengancam lagi pada menit ke-36.

Namun, sepakan keras Moerstedt dari luar kotak penalti masih bisa diamankan Argney.

Peluang terakhir Der Panzer didapatkan pada injury time. Brunner lolos dari penjagaan sebelum melepaskan tembakan ke tiang jauh. Beruntung, Argney masih bisa menjangkau.

Kubu Perancis U-17 bukan tanpa kesempatan. Satu peluang tercipta pada rentang lima menit sebelum jeda. Namun, sundulan Yvann Titi memanfaatkan sepak pojok masih melambung.

Memasuki babak kedua, laga kian menarik. Perancis U-17 berinisiatif menekan lebih dulu.

Alih-alih mendapat gol penyama kedudukan, Les Bleus malah kecolongan lagi. Serangan balik cepat Jerman U-17 memang menjadi mimpi buruk buat Perancis U-17.

Bermula bola langsung ke arah Moerstedt yang menyisir sisi kiri pertahanan lawan, dia mengirim umpan silang ke mulut gawang.

Awalnya, bola itu ditujukan kepada Brunner, tapi sang pemain gagal menjangkau. Beruntung, masih ada Darvich di tiang jauh yang langsung menyambar bola.

Tertinggal dua gol, Perancis U-17 belum menyerah. Dua menit setelah gol kedua lawan, mereka berhasil membuka keran gol.

Bouabre beraksi di sisi kanan pertahanan lawan lalu menusuk ke kotak penalti. Dia langsung melepaskan tendangan mendatar keras yang gagal dijangkau Heide.

Skor berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan Der Panzer.

Anak asuh Vannuchi makin bersemangat mengejar ketertinggalan. Motivasi mereka kian melambung usai gelandang lawan mendapat kartu kuning kedua.

Winners Osawe menerima kartu merah setelah menekel Ismael Bouneb pada menit ke-69.

Perancis U-17 akhirnya mulai nyaman menguasai bola di daerah lawan dan membangun serangan dengan keunggulan jumlah pemain.

Tekanan demi tekanan dilancarkan. Namun, tembok kokoh pertahanan Jerman U-17 sulit diruntuhkan.

Simak saja usaha Fode Sylla pada menit ke-82. Dia gagal memanfaatkan kemelut di kotak penalti lawan setelah tembakannya diblok.

Kehancuran pertahanan Der Panzer baru terjadi pada menit ke-85. Mathis Amougou mengubah skor menjadi 2-2 setelah menerima umpan silang mendatar Tidiam Gomis.

Amougou yang tanpa pengawalan dengan mudah menceploskan bola di mulut gawang Heide.

Laga lantas semakin memanas. Jerman U-17 yang kalah jumlah pemain justru menciptakan beberapa peluang pada pengujung laga.

Pada menit ke-88 Brunner melakukan akselerasi solo membongkar pertahanan lawan. Aksinya diakhiri tembakan, tapi masih bisa ditepis Argney.

Bola muntah sebetunya dalam kendali Moerstedt setelah itu. Sayang, sepakan kaki kirinya di dalam kotak penalti masih melambung tipis.

Tak ada gol tambahan yang lahir hingga waktu normal tuntas. Partai final ini kemudian berlanjut ke adu penalti.

Jerman U-17 kembali menunjukkan keberuntungannya pada adu tos-tosan. Mereka menang dengan skor 4-3.

Eksekutor gagal di kubu Perancis U-17 antara lain Nhoa Sangui yang sepakannya membentur mistar. Lalu, tendangan Bastien Meupiyou dan Tidiam Gomis berhasil ditebak Heide.

Sementara itu, di tim Jerman U-17 ada Eric Da Silva Moreira dan Paris Brunner yang gagal mengeksekusi dengan baik.   

Adu penalti juga berlangsung menegangkan. Bahkan, babak ini digelar sampai penendang keenam.

Susunan Pemain

Jerman U-17 (4-3-3): 12-Konsantin Heide; 17-Eric Da Silva Moreira, 12-Konstantin Heide; 13-Maximilian Hennig, 14-David Odogu, 4-Finn Jeltsch; 16-Winners Osawe, 10-Noah Darvich, 6-Fayssal Harchaoui; 10-Bilal Yalcinkaya, 9-Max Moerstedt, 7-Paris Brunner

Perancis U-17 (4-3-3): 1-Paul Argney; 2-Yvann Titi, 4-Bastien Meupiyou, 5-Joachim Kayi Sanda, 13-Aymen Sadi; 10-Ismael Bouneb, 14-Fode Sylla, 20-Mathis Amougou; 8- Saimon Bouabre, 9-Mathis Lambourde, 11-Tidiam Gomis