Buruh Minta Maaf Kasus Anggota Satpol PP Ditendang, Kasatpol Surabaya Tetap Minta Proses Hukum Dilanjutkan
SURABAYA - Kantor Satpol PP Kota Surabaya didatangi tujuh orang perwakilan buruh yang diduga ikut dalam aksi demo pada Kamis, 30 November. Beberapa orang perwakilan buruh itu mendatangi kantor Satpol PP Surabaya untuk menyampaikan permohonan maaf terkait kasus penendangan anggota Satpol PP.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser, mengatakan dirinya sempat menemui sekelompok orang yang mengaku dari perwakilan organisasi buruh itu pada pukul 15.30 WIB. Fikser menjelaskan, maksud dan tujuan dari perwakilan buruh tersebut hanya untuk menyampaikan permintaan maaf.
"Mereka (datang) tidak ada janji, tidak ada surat menyurat atau pemberitahuan. Jadi mereka datang ke kantor spontanitas, maksud mereka datang hanya minta maaf atas kejadian yang kemarin (penganiayaan)," kata Fikser, Jumat, 1 Desember.
Fikser menegaskan sudah memaafkan atas insiden penganiayaan yang dilakukan oleh oknum buruh terhadap dua anggotanya pada saat aksi demo kemarin. Fikser menerangkan, pada pertemuan itu tidak ada bahasan soal proses hukum dan perkataan damai atas kasus penganiayaan tersebut.
Tapi Satpol PP akan terus memperjuangkan nasib dua anggotanya yang mengalami tindak kekerasan pada saat demo buruh. Menurutnya, proses hukum dan keadilan biarkan terus berjalan sesuai sebagaimana mestinya.
"Saya maafkan, tapi tidak ada membahas kata damai, proses pertemuan tadi tidak lebih dari 5 menit. Karena saya harus menghadiri sebuah acara dan mereka juga akan ada acara, sehingga pertemuan hanya lima menit," jelasnya.
Baca juga:
- Presiden Jokowi Hadiri Pembukaan WCAS COP28
- Jadi Tersangka Pemerasan SYL, Firli Bahuri Memohon Dukungan
- Eks Ketua KPK Agus Rahardjo Ungkap Jokowi Minta Kasus Setnov Disetop, Istana: Kenyataannya Proses Hukum Berjalan
- Novel Baswedan Soal Jokowi Ngamuk Minta Kasus e-KTP Disetop: Agus Rahardjo Sampai Mau Mundur
Fikser mengatakan, pada pertemuan itu dirinya tidak mengenal dan mengetahui jelas sekelompok orang buruh itu berasal dari organisasi apa. Bahkan, dia juga tidak tahu, apakah terduga pelaku penganiayaan terhadap anggotanya juga ikut dalam pertemuan ini.
"Mereka mengakunya dari Garda, begitu. Kemudian saya tanya tujuannya, ternyata tujuannya hanya minta maaf. Saya nggak tahu (pelaku), saya kan nggak tahu pelakunya siapa," pungkasnya.