HIPMI Bali Berterima Kasih kepada Sandiaga Uno, Ada Harapan Pariwisata Pulau Dewata Bakal Pulih

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengajak seluruh pelaku industri pariwisata dalam hal ini Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) berkolaborasi bersama memulihkan sektor pariwisata. Ia optimistis, pariwisata segera bisa kembali bangkit selama para pelaku industri pariwisata saling bahu-membahu.

Ketua Bidang Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Koperasi dan UMKM Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Rano Wiharta mengatakan, HIPMI Bali mendapatkan support dari Menparekraf Sandiaga Uno. Menteri Sandiaga Uno mendengar langsung segala permasalahan yang dihadapi pengusaha UMKM HIPMI Bali di sektor pariwisata.

"Bapak menteri yang juga sebagai Mantan Ketua Umum BPP HIPMI memberikan beberapa masukan sebagai solusi kepada teman-teman HIPMI Bali. Kami menyampaikan langsung harapan dan masukan dari para pemangku kepentingan dan pelaku usaha pariwisata untuk mendapatkan solusi," ujar Rano, dalam keterangan tertulisnya, Selasa 16 Februari.

Rano mengatakan hal itu saat bertemu Sandiaga Uno, di Patra Resort Bali, akhir pekan lalu. Hadir dalam pertemuan dengan konsep makan pagi bersama Menparekraf Sandiaga Uno, yaitu Wakil Ketua Umum BPP HIPMI Anggawira, Ketua Bidang (Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Koperasi dan UMKM) BPP HIPMI Rano Wiharta, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Kompartemen Ekraf Bidang VI Rucita Permatasari, Ketua Dewan Pembina BPD HIPMI Bali Darma Putra, Ketua Umum BPD HIPMI Bali Agus Pande Widura, dan beserta jajaran pengurus BPD HIPMI Bali lainnya.

Dalam kesempatan ini, kata Rano, Menparekraf mendengar langsung harapan dan masukan dari para pelaku usaha pariwisata di Bali dan juga para pemangku kepentingan terkait solusi yang bisa diambil di situasi yang penuh tantangan ini. Menurutnya, pandemi COVID-19 berdampak pada banyak sektor dan banyak hal yang menurunkan kualitas hidup orang banyak.

"Selama masa pandemi ini, banyak pelaku usaha yang kehilangan usahanya, harus mem-PHK karyawannya, kehilangan penghasilannya, bahkan harus makan dari tabungan dan makan dari jual hasil aset. Kami sangat menaruh besar harapan dari Pak Menteri untuk bisa mempertimbangkan keseimbangan antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang di sektor lain dan di daerah tujuan wisata," ucapnya.

Pulau Bali. (Foto: Unsplash)

Rano berharap, dapat memutar ratusan juta wisatawan domestik yang potensial, sehingga seluruh destinasi yang ada di Indonesia terutama 10 destinasi ini bisa bergeliat kembali. Serta, lanjut dia, bagaimana bisa berjalan berdampingan, sehingga dampak daripada ekonomi yang sudah ada di Bali dirasakan tidak semakin parah.

"Ini harapan kami bagaimana melihat komplikasi ini menjadi sebuah fakta di Bali. Kita harus pastikan gerak cepat untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Provinsi Bali ini bisa bertahan dengan kebijakan-kebijakan yang tentunya penuh dengan inovasi, adaptasi dan kolaborasi," ungkapnya.

Sementara Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan berbagai terobosan agar sektor pariwisata Bali bisa bertahan sekaligus bangkit. Keputusannya untuk Work From Bali karena memberikan dampak moral dan motivasi tersendiri bagi pariwisata Bali, agar bisa cepat menyerap, merespons, dan menindaklanjuti.

"Mari kita menciptakan inovasi-inovasi di tengah pandemi agar tetap bisa bertahan. Saya tidak ingin, ada yang menjual aset, kendaraan, karena modal tergerus akibat terus menurunnya kunjungan tamu. Kemenparekraf akan berupaya keras untuk membantu supaya keadaan ini membaik," ujar Sandiaga.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, pada 2019 tercatat ada lebih dari 34 juta orang menggantungkan hidup di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Hotel dan restoran menjadi sektor penting dalam penciptaan lapangan kerja.

"Pandemi COVID-19 di samping menimbulkan dampak kesehatan, juga memberi dampak ekonomi yang sangat dahsyat khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Yang terjadi pada saat ini adalah pengusaha sudah terkapar dan mengarah kepada kebangkrutan," ucapnya.

Untuk menyelamatkannya, Kemenparekraf telah berkolaborasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk membantu para pelaku usaha parekraf dalam beberapa hal. Itu seperti memberikan relaksasi kewajiban pengusaha terhadap perbankan.

"Selain itu, juga dana bantuan sosial yang sudah memberikan pertolongan perpanjangan nafas bagi sejumlah pengusaha hotel dan restoran," tutupnya.

Ketua Bidang Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Koperasi dan UMKM HIPMI Rano Wiharta