Alami Krisis, VW Lakukan Penghematan Termasuk Kurangi Jumlah Staf

JAKARTA - Dampak dari biaya tinggi dan produktivitas rendah, Volkswagen mengumumkan akan melakukan penghematan sebesar 10 miliar euro. Salah satunya yang dilakukan oleh perusahaan adalah mengurangi jumlah staf.

Saat ini, pabrikan otomotif asal Jerman tersebut melakukan negosiasi dengan para dewan pekerja mengenai skema pemotongan biaya untuk merek VW. Ini merupakan langkah awal dalam upaya grup untuk meningkatkan efisiensi dalam transisi kendaraan listrik.

“Dengan banyaknya struktur, proses, dan biaya tinggi yang sudah ada sebelumnya, kami tidak lagi kompetitif sebagai merek Volkswagen,” kata Thomas Schaefer, selaku CEO Volkswagen Group, dikutip dari Reuters, Senin, 27 November.

Sebelumnya, perusahaan akan memanfaatkan kurva demografi demi mengurangi jumlah tenaga kerjanya. Hal ini dilakukan agar pabrikan tidak perlu melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga tahun 2029 mendatang.

Pihak pabrikan mengatakan, bahwa hal tersebut dapat dicapai melalui kesepakatan pensiun sebagian atau dini. Namun, sebagian besar tujuan penghematan 10 miliar euro akan dicapai melalui beberapa langkah selain pengurangan pegawai.

Volkswagen telah mengalami berbagai masalah dalam beberapa waktu terakhir, salah satunya penghentian produksi di fasilitas perakitan Zwickau, Jerman. Ini mengakibatkan berhentinya produksi beberapa model platform MEB.

Pada November ini, pabrikan mengalami masalah dalam fasilitas tersebut karena kekurangan pasokan motor listrik AP550 terbaru yang dirakit di pabrik Kassel.

Pabrik tersebut sebelumnya juga harus menghentikan produksi untuk kendaraan listriknya di pabrik ini karena kurangnya angka permintaan yang diikuti oleh pengurangan subsidi disertai dengan meningkatnya inflasi.