Asrama Belum Siap, Kemenag Tolak Usulan Penerbangan Haji 2024 Dipindahkan ke Bandara Kertajati
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menolak usulan penerbangan jemaah haji 2024 asal Jawa Barat berangkat dari Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka. Alasannya karena kondisi asrama haji.
Dirjen Penyelenggaran Ibadah Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan usulan tersebut tidak bisa diterapkan pada penyelenggaraan haji tahun 2024. Sebab, belum ada asrama haji yang mendukung.
Sekadar informasi, Bandara Kertajati memang sudah melayani untuk penerbangan umrah dan haji. Jemaah yang berangkat dari bandara tersebut akan ditempatkan di asrama haji Indramayu. Namun, asrama tersebut tidak cukup untuk menampung seluruh jemaah asal Jawa Barat.
“Untuk tahun ini belum siap, karena asramanya belum siap,” tuturnya kepada wartawan, ditulis Kamis, 23 November.
Hilman mengatakan, usulan penerbangan haji asal Jawa Barat melalui Bandara Kertajati bisa direalisasikan selama asrama haji Indramayu dapat menampung semua calon jemaah.
“Ya tergantung nanti kesiapan di asrama hajinya di Indramayu. Kalau kita sudah bisa menampung banyak, frekuensinya juga dialihkan,” ucapnya.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura II mengusulkan jemaah haji asal Jawa Barat diberangkatkan melalui Bandara Kertajati, Majalengka pada penyelenggaran ibadah haji 1445 H/2024.
Langkah ini dilakukan untuk mengurangi beban Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) hingga efisiensi waktu.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan ada sejumlah pertimbangan sebelum mengusulkan rencana tersebut.
Salah satunya, terkait dengan kondisi Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Baca juga:
Kata Awaluddin, Bandara Soetta menanggung beban yang tinggi dengan menampung kelompok terbang (kloter) jemaah haji, di mana ada empat provinsi yang keberangkatannya berasal dari bandara tersebut yakni Jawa Barat, Lampung, Banten dan DKI Jakarta.
“Sekiranya Pak Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah karena ada arahan juga dari Pak Menteri Perhubungan apabila kloter jemaah dari Jawa Barat bisa seluruhnya diberangkatkan di Kertajati,” ucapnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 15 November.
Selain itu, Awaluddin mengatakan dengan memindahkan keberangkatan jemaah haji ke Bandara Kertajati juga akan memudahkan dan menghemat waktu jemaah yang berasal dari Jawa Barat.
“Ini akan memudahkan jemaah yang terkendala usia atau lokasi pemberangktan,” katanya.