Meski Dinyatakan Negatif COVID-19, Spesimen Pasien di Cianjur Bakal Dicek Ulang

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan, satu orang yang meninggal di Cianjur, Jawa Barat tidak terjangkit virus corona atau COVID-19. Pernyataan ini sekaligus meluruskan informasi tentang adanya seorang dengan status terindikasi virus COVID-19 meninggal dunia di Cianjur, Jawa Barat. 

Kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan, orang yang meninggal tersebut tak terjangkit COVID-19.

Selanjutnya, dalam konferensi pers di Kantor Kemenkes, juru bicara untuk penanganan COVID-19 itu mengatakan, Kemenkes akan melakukan pengecekan ulang terhadap spesimen yang digunakan. 

Tujuannya, untuk lebih memastikan penyebab kematian itu bukan karena virus yang tersebar dari Kota Wuhan, China. Apalagi, selama proses penelitian Balitbangkes Kemenkes tak mengindentifikasi orang per orang melainkan spesimen yang dikirim dari Cianjur, Jawa Barat.

"Saya akan cek nanti. Spesimen yang dari Cianjur ini apakah ini sudah disampaikan? Kalau sudah disampaikan akan saya tanya, apakah ini spesimen dari orang yang meninggal itu," kata Yuri kepada wartawan di Kantor Kemenkes, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa, 3 Maret.

Dia menjelaskan, sebanyak 155 spesimen yang didatangkan dari Cianjur untuk dilakukan pengetesan, dipastikan negatif COVID-19.

Sebelumnya dikabarkan, seorang pasien dengan status terindikasi terjangkit COVID-19 yang sempat dirawat di Rumah Sakit dr Hafidz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat meninggal dunia setelah diisolasi sejak Minggu, 1 Maret.

Pria yang berusia 50 tahun ini tercatat sebagai warga Bekasi, Jawa Barat dan sebelumnya sempat berkunjung ke Malaysia. Karyawan perusahaan ini meninggal pada Selasa, 3 Maret sekitar pukul 04.00 WIB.