Robert Kiyosaki Khawatir Hiperinflasi Ancam AS, Sarankan Bitcoin Sebagai Pelindung Nilai
JAKARTA - Di tengah ketidakstabilan sistem keuangan AS, Robert Kiyosaki, penulis buku best seller Rich Dad Poor Dad, mengimbau para investor untuk siap menghadapi ancaman hiperinflasi. Lewat media sosial, Kiyosaki menyoroti bitcoin sebagai aset terbaik untuk melindungi diri dari hiperinflasi.
Buku Rich Dad Poor Dad, yang ditulis bersama Sharon Lechter pada 1997, telah menjadi rujukan finansial bagi jutaan orang di seluruh dunia. Buku ini telah terjual lebih dari 32 juta kopi dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 51 bahasa, menjangkau lebih dari 109 negara.
Dalam unggahannya, Kiyosaki mengatakan bahwa ia baru saja mengunjungi Jerman untuk mengenang hiperinflasi yang terjadi pada 1923 dan membawa Adolf Hitler berkuasa. Ia bertanya-tanya, "Apakah kita akan mengalami hiperinflasi juga? Saya berharap tidak. Namun, pemimpin-pemimpin pemerintahan kita adalah yang paling tidak kompeten yang pernah ada."
Baca juga:
Penulis yang terkenal ini menyarankan pembacanya untuk belajar dari hiperinflasi di Jerman dan Zimbabwe sebagai bekal. Ia menegaskan bahwa "Makanan akan selalu berharga seperti halnya senjata, emas, dan perak," dan menambahkan, "Namun saya yakin bitcoin adalah perlindungan terbaik Anda karena bitcoin adalah uang rakyat yang nilainya dikendalikan oleh rakyat, bukan oleh pemimpin kita."
Kiyosaki telah lama menjadi pendukung emas, perak, dan bitcoin, dan percaya bahwa ketiga aset tersebut memberikan "keamanan dan kebebasan finansial seumur hidup." Pada April, Kiyosaki mengatakan "Amerika sedang sekarat," mengingatkan tentang kemungkinan runtuhnya dolar AS.
Kiyosaki tidak sendirian dalam kekhawatirannya tentang hiperinflasi. Mantan CEO Twitter Jack Dorsey memprediksi pada 2021 bahwa hiperinflasi akan segera melanda AS dan dunia. Pemodal ventura Balaji Srinivasan menyatakan pada Maret bahwa hiperinflasi sudah terjadi saat ini. Ekonom Peter Schiff juga telah mengeluarkan peringatan tentang masalah ini, menyatakan tahun lalu bahwa kenaikan suku bunga The Fed berpotensi menyebabkan hiperinflasi.