Survei Kemenhub, Puncak Arus Keberangkatan Libur Nataru di 22, 23 dan 30 Desember
JAKARTA - Kementerian Perhubungan memprediksi puncak keberangkatan kendaraan pada saaat libur Natal 2023 terjadi di 23 Desember 2023. Sementara, puncak keberangkatan di momen libur tahun baru 2024 (Nataru) terjadi di tanggal 30 Desember.
Adapun prediksi ini merupakan hasil kajian yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) terkait potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
“Puncak arus pergi atau keberangkatan diprediksi terjadi pada Sabtu 23 Desember 2023 11,62 persen atau 12,5 juta orang. Sabtu, 30 Desember 2023 11,43 persen atau 12,31 juta orang dan Jumat 22 Desember 2023 8,22 persen atau 8,85 juta orang,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dalam keterangan resmi, Senin, 20 November.
Sementara, puncak arus balik diprediksi terjadi pada Selasa 2 Januari 2024. Dimana pada hari tersebut sebanyak 20,41 juta orang atau 18,96 persen melakukan pergerakan. Sementara, pada Senin 1 Januari 2024 ada sebanyak 16,92 persen atau 18,21 juta orang dan Selasa 26 Desember 2023 sebanyak 11,16 persen atau 12,01 juta orang.
Budi mengatakan tahun ini diprediksi ada sebanyak 107,63 juta orang yang melakukan pergerakan selama periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Jumlah pergerakan tersebut mencapai 39,83 persen dari total populasi nasional.
“Tahun ini diprediksi 107,63 juta orang. Jadi meningkatnya sangat signifikan di atas seratus persen (143,65 persen),” kata Budi.
Lebih lanjut, Budi mengatakan berdasarkan hasil survei, ada lima daerah asal pergerakan terbesar yaitu, pertama, Jawa Timur 16,30 persen atau 17,54 juta orang.
Kemudian, sambung Budi, Jabodetabek 13,76 persen atau sebanyak 14,81 juta orang. Lalu, Jawa Tengah 13,21 persen atau 14,22 juta orang. Selanjutnya, Jawa Barat 10,39 persen atau 11,18 juta orang dan Sumatera Utara 6,93 persen atau 7,45 juta orang.
Sementara, ada lima daerah tujuan perjalanan terbesar yaitu, pertama, Jawa Timur 15,18 persen atau 16,34 juta orang. Kemudian, Jawa Tengah 13,80 persen atau 14,86 juta orang.
Baca juga:
“Lalu, Jawa Barat 11,62 persen atau 12,51 juta orang. Kemudian, Jabodetabek 9,19 persen atau 9,89 juta orang) dan D.I Yogyakarta 8,92 perden atau 9,60 juta orang,” ucapnya.
Sekadar informasi, survei ini dilakukan menggunakan metode penyebaran kuesioner secara daring melalui Whatsapp, Instagram dan SMS Blast. Adapun periode pelaksanaan survei yaitu satu bulan, mulai 26 Oktober sampai 2 November 2023.
Pelaksanaan survei melibatkan sejumlah pihak diantaranya yaitu media, Badan Pusat Statistik (BPS), Kominfo, akademisi dan para praktisi sektor transportasi.