Gus Ali Gondrong di Grobogan: 2024, Ganjar Pranowo

GROBOGAN - Ribuan warga memadati Sholawat Kebangsaan dalam rangka Haul ke-8 H. Abdur Rozaq atau Mbah Kaerun, ayahanda Muhammad Ali Shodiqin atau Gus Ali Gondrong atau Abah Ali, Minggu malam. Mereka menyemut dalam acara yang digelar di Lapangan Desa Kronggen, Brati, Grobogan, Jawa Tengah.

Antusiasme warga ditunjukkan ribuan warga yang tidak beranjak sejak acara dimulai hingga selesai. Selain selawatan, Pengasuh Ponpes

Roudlotun Ni’mah Semarang tersebut itu juga membagi-bagikan payung, kaus, hingga uang tunai untuk lebih menyemarakkan acara.

Selawatan tersebut dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya, Indonesia Pusaka, dan Syukur dengan diiringi Hadrah Semut Ireng Semarang.

Ribuan hadirin dengan antusiasme tinggi selalu mengikuti arahan dan aba-aba pendiri sekaligus Presiden Mafia Sholawat Indonesia itu. Demikian pula saat Abah Ali memimpin selawatan yang diakhiri dengan penyebutan nama Ganjar Pranowo.

"2024, Ganjar Pranowo. 2024, Ganjar Pranowo," ujarnya berkali-kali.

Ganjar sendiri sempat menyapa hadirin melalui Zoom. Ganjar memohon maaf tidak bisa hadir karena baru saja mengikuti acara bersama Mata Najwa di Jakarta.

"Saya bersama Pak Mahfud bersama capres dan cawapres lain baru saja mengikuti acara ulang tahun Mata Najwa. Saya mohon maaf, tidak bisa hadir langsung dan terima kasih atas kehadiran alim ulama, para mafia selawat, dan semua. Pak Mahfud tadi juga titip salam," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

"Dengan selawatan, semoga kita nantinya selamat. Inilah cara kita menyebarkan kebaikan, bagaimana rahmatallil'alamin bisa ditunjukkan. Dengan siapa pun baik, bahkan menyebarkan agama pun dengan ceria," lanjut Ganjar.

Abah Ali dalam kesempatan itu meminta agar masyarakat berbondong-bondong ke TPS pada 14 Februari 2024 mendatang. Abah Ali meminta agar masyarakat tidak golput.

"Jangan golput. Tanggal 14 Februari diniati mencari pemimpin negara agar ke depan lebih tertata," ucap Abah Ali.

Abah Ali kemudian menjelaskan bahwa Pemilu hanya lima tahun sekali, sedangkan persaudaraan selamanya. Abah Ali menekankan persaudaraan itu diwujudkan dalam ukhuwah Islamiyah, wathoniyah, dan basyariyah.

"Saudara sesama Islami, saudara sebagai sesama warga negara Indonesia, dan saudara sesama manusia," lanjut Abah Ali.