Apple Berencana Terapkan AI Generatif di iPhone dan iPad Tahun Depan
JAKARTA – Sejak Kecerdasan Buatan (AI) generatif menjadi tren, seluruh perusahaan besar mulai mengembangkan AI untuk keperluan perangkat mereka. Apple pun melakukan hal yang sama.
Menurut Analis Apple Jeff Pu, dalam laporan HT Tech, Apple akan memasukkan AI generatif ke iPad dan iPhone pada akhir tahun depan. Perkiraan ini muncul karena pengembangan AI yang sedang perusahaan itu lakukan.
Apple dilaporkan telah membangun 100 server AI di sepanjang tahun 2023 dan angka ini mungkin bertambah di tahun depan. Kabarnya, Apple akan menawarkan AI berbasis cloud kepada para pelanggannya.
Selain itu, perusahaan ini juga sedang mengerjakan teknologi AI untuk perangkat mereka yang disebut Edge AI. Belum banyak informasi terkait perangkat ini, tetapi Mark Gurman di Bloomberg sempat melaporkan beberapa pihak yang terlibat.
Pengerjaan AI ini dilakukan oleh dua wakil presiden senior Apple di Cupertino, yaitu John Giannandrea dan Craig Federighi. Kepala Layanan Apple Eddie Cue juga dikatakan ikut terlibat dalam pengembangannya.
Baca juga:
- Rencana Penjualan Saham Karyawan OpenAI Terancam Setelah Pemecatan Sam Altman
- Sam Altman Dipecat dari Jabatan CEO OpenAI, Hanya karena Komunikasi Tidak Konsisten
- Amazon Pangkas Pekerja di Unit Asisten Suara Alexa, Fokus pada AI Generatif
- Perusahaan Rekaman Gugat Anthropic atas Pelanggaran Hak Cipta Lirik Lagu
Pengembangan ini dilakukan oleh Apple agar mereka bisa memasukkan lebih banyak AI ke dalam aplikasi perangkat mereka. Bahkan, aplikasi seperti Keynote atau Pages pun diharapkan memiliki fitur penghasil slide deck otomatis.
Belum lama ini, Apple juga dilaporkan sedang mengerjakan Large Language Model (LLM) buatan sendiri. LLM merupakan algoritma pembelajaran mendalam yang membuat AI mampu berbicara seperti manusia.
Chatbot seperti ChatGPT yang dijuluki AppleGPT ini merupakan aplikasi yang dibangun dengan kerangka kerja Asynchronous JavaScript and XML (AJAX) untuk mempermudah user experience. Seluruh pengembangan AI ini menghabiskan dana hingga 1 miliar dolar AS (Rp15 kuadriliun) per tahun.