Terjadi saat Air Kontak dengan Magma, Lontaran Erupsi Freatik Gunung Lokon Capai 1,5 Km
SULUT - Warga sekitar Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), diminta mewaspadai erupsi freatik.
"Saat ini Gunung Lokon masih berstatus Siaga Level II, masih ada potensi erupsi freatik dan lontaran material bisa terjadi," kata Ketua Tim Kerja Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ahmad Basuki di Manado, Jumat 17 November, disitat Antara.
Erupsi freatik tersebut, kata dia, bisa terjadi apabila ada air yang kontak dengan magma yang ada di kawah.
Karena itu yang bisa dilakukan warga, lanjut dia, adalah dengan tidak memasuki radius bahaya yang telah direkomendasikan PVMBG.
"Warga diharapkan tidak memasuki radius 1,5 kilometer dari Kawah Tompaluan. Lontaran material erupsi bisa menjangkau radius ini," kata dia.
Baca juga:
- Komplotan Pembunuh Pegawai MRT, 'Jual' Agama Untuk Yakinkan Korban
- MA Tolak Kasasi Kasus Polusi Udara Jakarta, Jokowi Diminta Jalankan Perintah Pengadilan
- TKN Umumkan TKD Prabowo-Gibran, Ridwan Kamil-Airin Dapat Tugas Pemenangan di Jabar-Banten
- Masih Pro Kontra, Pelepasan Jentik Aedes Aegypti Wolbachia Pencegah DBD di Bali Ditunda
Apabila muncul bara api di kawah itu, kata dia, karena adanya solfatara yang terbakar atau muncul gas dengan suhu tinggi ke permukaan. Namun magma yang menerobos ke atas belum ada.
PVMBG merekomendasikan tiga hal saat Gunung Lokon berstatus Waspada yaitu masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati dan melakukan aktivitas di dalam radius 1,5 kilometer dari Kawah Tompaluan (pusat aktivitas).
Selanjutnya, bila terjadi letusan dan hujan abu, masyarakat diimbau tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan menggunakan pelindung hidung dan mulut (masker) serta mata (kacamata).