Kondisi Pesawat TNI AU Hancur Usai Jatuh di Lereng Bromo Pasuruan, Tim Evakuasi Bawa Kantong Jenazah
JAKARTA - Belum diketahui ada tidaknya korban jiwa dari kecelakaan pesawat TNI AU yang jatuh di lereng Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur. Korban jiwa pun belum dapat dipastikan.
“Belum dipastikan masih menuju lokasi. Kami diminta bawa kantong jenazah,” kata Kepala BPBD Pasuruan Sugeng Hariyadi dikutip dari siaran Kompas TV, Kamis, 16 November.
Dari video yang tersebar, tampak puing-puing pesawat Super Tucano yang dibeli pemerintah Indonesia dari Brasil pada 2012. Tampak api membakar bagian pesawat dan asap pekat hitam di lokasi jatuhnya pesawat TNI AU.
Dikutip dari tni-au.mil.id, pesawat Super Tucano ditempatkan di Skadron 21 Abd Malang.
Baca juga:
- Pesawat TNI AU Jatuh di Lereng Pegunungan Bromo Pasuruan
- Konser Coldplay Bikin Jumlah Penumpang MRT Membeludak, Tembus 163 Ribu Orang Sehari
- Singgung Surat Pakta Integritas Menangkan Ganjar, Politikus Demokrat Pertanyakan Intervensi BIN ke Jaksa Agung
- ITB Bakal Sanksi Mahasiswinya yang Ditangkap karena Jadi Joki CPNS Kejaksaan di Lampung
Super Tucano dibekali sistem FLIR (Forward Looking Infrared), mengadopsi tipe StarSAFIRE III yang ditempatkan di bawah bodi pesawat.
Dengan FLIR memungkinkan awak membidik sasaran, navigasi, dan identifikasi. Sistem ini juga memungkinan pengawasan dan penyerangan baik saat siang dan malam hari, serta sanggup menghadapi segala kondisi cuaca.